Awalnya, saya tidak ada rencana mau keluar rumah di hari penghujung 2024. Makanya sejak pagi, seya sudah duduk tampan rupawan depan laptop. Selain menulis cerpen dan dongeng anak untuk tabungan naskah 2025 nanti, saya juga menyelesaikan blogwalking yang saya ikuti di dua grup. Kalau sudah selesai semua kan, jadi tenang menyambut tahun baru di rumah.
Nah, seperti biasa, saat break sejanak, saya membuka-buka medsos, sekadar mencari info menarik, juga termasuk lowongan job. Siapa tahu ada syarat yang sesuai, saya bisa isi dan membuka peluang menambah cuan untu melancarkan acara ngebakso saya hahaha.
Ternyata, banyak juga teman-teman yang posting soal info naik busway, LRT, dan MRT 1 rupiah. Wah, saya langsung tertarik, nih. Walau saya sudah pernah mencoba semuanya, tapi pikir saya pasti berbeda naik busway, LRT, dan MRT saat penjelang pergantian tahun. Pasti suasananya berbeda.
Ayo, Berangkat!
Satu jam kemudian, urusan saya depan laptop sudah kelar semuanya. Saya pun bergegas mempersiapkan diri. Si Boy diajak tidak mau. Katanya dia ingin menikmati masa libur sekolahnya. Padahal sudah saya rayu. Tetap dia tidak mau. Mungkin karena dia sudah diajak Om dan tantenya libur staycation bersama 3 sepupunya ke Ancol.
Dengan cepat saya sudah beTitik awal, saya naik busway D11 dari halte busway Pelni dekat rumah saya. Kemudian, saya turun di depan halte Cawang Sentral, lalu tab masuk lagi ke dalam halte. Tidak lama busway 9A sudah datang. Saya pun segera naik dan turun di halte busway Cawang . Nanti dari situ saya naik LRT.
Salah Maning... Salah Maning
Tidak lama, busway pun berhenti di halte Cawang. Saya pun bergegas turun lalu tab keluar dari bus way, kemudian tab in di LRT. Saking semangatnya, saya langsung tab in saja dan masuk. Namun baru beberapa langkah dari pintu tab in, saya mendengar ada sese-mbak yang bertanya pada mas petugas LRT.
"Mas, benar naik LRT 1 rupiah?"