Seminggu ini, perbincangan hangat di lingkungan tempat tinggal saya adalah seputar Set Top Box atau STB.
Yess.. Sejak pemerintah menghapus siaran analog di awal November 2022 ini, banyak warga yang resah dan gelisah, tapi bukan menunggu di sini hehehe.
Walau ada warga yang televisinya sudah layar datar dan tipis, tapi kalau belum dilengkapi penangkapan saluran digital, ya otomatis berhenti nonton televisi. Termasuk acara nonton sinetron atau ajang pencarian penyanyi dangdut pun terhenti hehehe.
Seperti pagi ini, saat saya sedang duduk tampan rupawan tapi tak pakai manjah depan laptop. Tiba-tiba ada beberapa warga yang seru membicarakan soal Set Top Box.
"Pak, kemarin sudah beli Set Top Box?" tanya seorang ibu pada seorang bapak yang lewat. Kita sebut saja si ibu A.
"Sudah. Di toko depan. Harganya 185 ribu," Jawab di bapak.
"Eh, kok murah? Kemarin saya beli 200 ribuan lebih," Kata seorang ibu lain. Kita sebut saja si ibu B.
"Beda merek, beda harga kali, Bu!" Tukas si bapak.
"Kalau saya sih, belinya sudah lama. Tapi kadang lama baru bisa. Kalau disetel, muncul lama tulisan merek," Ucap si ibu A.
Perbincangan pun seputar Set Top Box terus bergulir. Lalu si ibu A mulai menyinggung soal pembagian Set Top Box.