Lihat ke Halaman Asli

Bambang Irwanto Soeripto

Penulis cerita anak, blogger, suka jalan-jalan, suka wisata kuliner, berbagi cerita dan ceria

Set Top Box Oh Set Top Box

Diperbarui: 15 November 2022   17:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto : Liputan 6

Seminggu ini, perbincangan hangat di lingkungan tempat tinggal saya adalah seputar Set Top Box atau STB.


Yess.. Sejak pemerintah menghapus siaran analog di awal November 2022 ini, banyak warga yang resah dan gelisah, tapi bukan menunggu di sini hehehe. 

Walau ada warga yang televisinya sudah layar datar dan tipis, tapi kalau belum dilengkapi penangkapan saluran digital, ya otomatis berhenti nonton televisi. Termasuk acara nonton sinetron atau ajang pencarian penyanyi dangdut pun terhenti hehehe.

Seperti pagi ini, saat saya sedang duduk tampan rupawan tapi tak pakai manjah depan laptop. Tiba-tiba ada beberapa warga yang seru membicarakan soal Set Top Box.

"Pak, kemarin sudah beli Set Top Box?" tanya seorang ibu pada seorang bapak yang lewat. Kita sebut saja si ibu A.

"Sudah. Di toko depan. Harganya 185 ribu," Jawab di bapak.

"Eh, kok murah? Kemarin saya beli 200 ribuan lebih," Kata seorang ibu lain. Kita sebut saja si ibu B.

"Beda merek, beda harga kali, Bu!" Tukas si bapak.

"Kalau saya sih, belinya sudah lama. Tapi kadang lama baru bisa. Kalau disetel, muncul lama tulisan merek," Ucap si ibu A.

Perbincangan pun seputar Set Top Box terus bergulir. Lalu si ibu A mulai menyinggung soal pembagian Set Top Box.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline