Lihat ke Halaman Asli

Bambang Irwanto Soeripto

Penulis cerita anak, blogger, suka jalan-jalan, suka wisata kuliner, berbagi cerita dan ceria

5 Kelebihan Drama Korea Dibandingkan Sinetron

Diperbarui: 23 Oktober 2022   12:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Freepik

Drama Korea masih menjadi tontonan yang ditunggu. Dari zamannya DVD sampai drakor bisa ditonton di televisi nasional, juga saluran-saluran dan aplikasi berbayar. Apalagi sekarang drakor bisa dinikmati lewat smartphone.Jadi bisa kapan saja dan di mana saja.

Drakor memang sudah berhasil memikat ribuan penonton Indonesia. Drakor sudah menjadi tontonan yang dinanti. Bahkan, ada teman blogger saya, khusus menulis seputar Drama korea ini. Tidak hanya mengulas, tapi juga tiap awal bulan memberikan info serial baru drakor yang akan segera datang. Jadi drakor mania sudah bersiap-siap menentukan akan menonton drakor mana.

Nonton drakor memang candu.  Bahkan saat wiken, ada teman saya rela maraton nonton dari habie isya sampai menjelang subuh hehehe. Katanya mumpung libur, dan bisa fokus menikmati ceritanya hehehe

Saya pun beberapa kali menonton drama negeri Gingseng ini. Namun hanya sekadar penonton biasa. Dari drakor, saya bisa mempelajari ceritanya yang memikat untuk bekal menulis cerita saya. Dan setidaknya, ada keunggulan drakor dibandingkan sinetron. Pastinya ini saya tulis berdasarkan pengalaman  pribadi.

Foto: Freepik

1. Kekuatan Cerita
Rata-rata cerita drama korea dikemas dengan apik. Begitu masuk cerita, konflik langsung masuk,  sehingga penonton langsung dibuat penasaran dan otomatis diajak untuk terus mengikuti kisahnya.

Saya ingat sekali dengan serial Full House. Begitu opening, Han Ji Eun langsung diceritakan sedang dipaksa bersiap oelh kedua temannya untuk pergi liburan gratis. Lalu dengan cepat, HanJi Eun dipertemukan dengan Lee Young Jae yang langsung dimulailah konflik utamanya.

2. Sangat Realis
Ini juga menjadi keunggulan. Drakor itu sangat  realis, termasuk dari pemainnya. Misalnya kalau tokohnya seorang nenek, benar-benar memang diperankan oleh aktris yang berusia sama. Bukan orang muda yang dipermak menjadi seorang nenek.

Begitu juga saat tokohnya sakit dan berbaring lemah di tempat tidur.  Itu  wajahnya pucat, tanpa polesan make up, apalagi dengan bulu mata anti badai. Saat tokohnya digambarkan sebagai orang kurang berada, maka penampilannya biasa saja. Pokoknya sesuai dengan realita kehidupan.

3. Episode Tidak Panjang
Drama korea rata-rata episodenya tidak panjang. Inilah yang membuat ceritanya tidak bertele-tele, dan tidak berputar-putar di situ-situ saja. Penonton pun tidak bosan. berbeda dengan sinetron yang ada episodenya sampai ratusan. Apalagi tayangnya seminggu sekali. otomatis sampai bertahun-tahun.

Misalnya si istri akan dipertemukan dengan selingkuhan suaminya, maka langsung dipertemukan. Tidak diulur-ulur lagi. Makanya alur drakor melaju terus. Karena semakin diulur, maka bisa saja masuk tokoh-tokoh lain yang membawa masalahbaru. Akhirnya episodenya bisa panjang.

4. Penuh Quote
Yang saya sukai dari drakor, banyak terselip quote bagus. Misalnya saat tokoh A memberi semangat tokoh B yang sedang terpuruk. Dia mengatakan, bersabarlah, kerena sehabis hujan badai, maka akan hadir pelangi yang melengkung indah  di langit. Menurut saya ini lebih manis, daripada harus berkata langsung, yang akhirnya seperti menasihati.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline