Lihat ke Halaman Asli

Bambang Irwanto Soeripto

Penulis cerita anak, blogger, suka jalan-jalan, suka wisata kuliner, berbagi cerita dan ceria

Saya Tetap Mengonsumsi yang Manis-Manis, agar Wajah Saya Terus Manis

Diperbarui: 29 September 2022   08:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pribadi

Dalam hidup ini, menurut saya perlu keseimbangan. Termasuk dalam mengkonsumsi makanan dan minuman. Dan Alhamdulillah, saya suka semua rasa. Manis, asin, asem, kayak permen Nano-Nano hehehe. Namun kembali lagi. Semua harus ada porsi dan takarannya. termasuk mengkonsumsi makanan dan minuman manis.

Nah, kali ini saya mau cerita seputar saya dan teh. Keluarga saya itu, hampir semua penggemar teh. Dan saya pribadi, suka menikmati teh hangat-hangat kuku yang manis, ditemani camilan lain, karena tehnya sudah manis, maka camilan yang saya pilih tidak manis lagi. Misalnya roti tawar hanya diolesi mentega, donat tanpa toping, atau juga biskuit gurih.

Bagi saya, teh itu minuman paling enak dan pas bagi saya. Saat kurang enak badan, atau badan capek sehabis beraktivitas lebih, teh hangat-hangat kuku jadi solusinya. Saya jarang sekali minum es teh. Termasuk menikmati teh setelah makan berat, termasuk bakso hehehe.

Biar tidak bosan, saya kadang minum susu cokelat. Dan itu artinya, saya tidak minum teh dulu. Kalau pun kepengin sekali saya membuat sirup di rumah. Itupun  hanya segelas kecil dengan es batu yang sangat sedikit. Karena saya sadar diri. Minum es saat cuaca panas, memang nikmat, tapi setelah itu, badan jadi tidak enak.

Mungkin karena sudah kebiasaan seperti ini, makanya saya tidak terlalu tergoda membeli minuman-minuman kekinian yang banyak dijual. Selain harganya lumayan, terkadang manisnya tidak sesuai takaran saya, karena banyaknya campur toping sana sini. Apalagi dengan es batu yang banyak. 

Jadi menurut saya, makanan dan minuman manis tetap boleh dikonsumsi, asalkan sesuai dengan takaran. karena bagaimanapun juga, tubuh butuh asupan gula. Jadi kalau semua disesuaikan dengan diri kita masing-masing, maka akan membawa manfaat juga.

Nah, itu dia cerita saya, kenapa masih mengkonsomsi minuman manis. Pastinya ini sesuai dengan pengalaman saya sendiri, ya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline