Cintya Palupi sudah mengetokkan palu cintanya. Dengan kesadaran penuh, ia baru saja menerima Puguh Arifianto sebagai kekasihnya. Namun oleh berbagai pihak, keputusannya itu dianggap sebagai keputusan yang kontroversial.
Oleh beberapa sepupunya, gadis cantik itu dianggap telah melakukan blunder yang sama sekali kontraproduktif. Menghinakan dirinya sendiri. Bahkan mencoreng dignity atau marwah keluarga besarnya sendiri.
Belum lagi komentar-komentar sinis nan tajam yang dilontarkan oleh para temannya. Baik teman tetangga, teman kampus mau pun teman gereja. Berikut beberapa contohnya:
"Meski ana gak secantik dan sepinter dia, tapi ana kagak sampai sekonyol dia!"
"Itu bukan saja absurd, tapi dungu dan gila..."
"Dia memang pinter, tapi sudah keblinger..."
"Keblinger itu apa sih, Non?"
"Keblinger itu sesat! Gimana nggak sesat? Orang ditaksir cowok-cowok tajir, kok malah pilih yang gembel..."
"Istilah kerennya, itu logical fallacy, Mpok!"
"Apa pun istilahnya, yang jelas ia sedang menggali kubangan penyesalan bagi dirinya sendiri..."
"Bener, aye setuju! Tya emang lagi ngeredupin masa depannya sendiri..."