Lihat ke Halaman Asli

Bambang Suwarno

Mencintai Tuhan & sesama. Salah satunya lewat untaian kata-kata.

Puisi | Lelaki Mencumbui Rindu

Diperbarui: 22 Februari 2019   22:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixbay.com

Ya, rindu lelaki itu telah membanting bukan saja raga, jiwa, dan harga dirinya, bahkan segala

Rasanya dia sudah tuna air mata, meski di pelukan deras hujan. Keringat pun sedikit saja tersisa dikuras tanggungjawab, diperas perjuangan, dan disesap ketidakadilan dunia

Mana senyummu, Kang? Sebagiannya  dicuri pengkhianat. Sebagiannya direnggut terik dan culasnya zaman. Sebagiannya tenggelam di telaga sukma

Mana hartamu, Kang? Telah terserak ke berbagai pihak yang layak dan berhak. Ke pekerjaan-Nya,     ke bocah-bocah papa tak beribu bapak

Mana kekasihmu, Kang? Di langit di bentangan akbar di mana tersurat tersirat aksara-aksara

Lho cintamu aksara apa puan? Ya puan ya aksara

Siapa puanmu, Kang? Dia yang selalu merinduiku

Itulah lelaki yang merindu dan dirindu. Tempaannya menghajar, mengajar, dan mengantar ke puncak-puncak kehidupan. Ke citra paripurna

                     ==000==

Bambang Suwarno-Palangkaraya, 22-02-2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline