Bahasa Indonesia adalah salah satu alat pemersatu bangsa. Sumpah Pemuda menjadi tonggak penting digunakannya Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara. Seluruh bangsa Indonesia harus memiliki komitmen bersama untuk memeliharanya. Bulan Bahasa yang diperingati setiap bulan Oktober merupakan upaya 'membumikan' Bahasa Indonesia agar tidak terpinggirkan oleh transformasi budaya global.
Apakah selama ini kita telah konsisten memelihara Bahasa Indonesia ? Jawabannya belum sepenuhnya. Dalam beberapa kasus konsistensi menjaga bahasa hanya dalam tataran teori, sementara implementasinya tak selalu linear.
Pengutamaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu pertiwi masih dianggap kurang keren. Segelintir pihak menganggap menggunakan istilah asing lebih modern dan mempersepsikan diri sebagai pihak yang lebih berpendidikan. Ini terlihat dari penggunaan nama komplek perumahan, pertokoan dan kegiatan jasa kemasyarakatan lainnya. Agar terlihat berpendidikan dan berwawasan banyak orang berbicara dengan mencampuradukan bahasa Indonesia dengan istilah-istilah asing. Mirisnya, penempatan dan cara pengucapan istilah asingnya tak selalu benar. Lawan bicara yang tidak paham hanya manggut-manggut tersenyum simpul.
Belum optimalnya penggunaan Bahasa Indonesia juga terlihat pada tayangan film animasi anak di televisi. Sejak beberapa tahun lalu, anak-anak Indonesia disuguhi tayangan anak berbahasa Malaysia. Seperti serial Upin-Ipin , Boboi Boy dan lainnya. Film animasi yang sangat digemari anak Indonesia itu memang disertai dengan teks terjemahan. Persoalannya, apakah anak-anak dapat membaca teksnya dengan cepat sehingga mengerti arti bahasa yang disampaikan tokoh di film itu ? Apalagi bagi anak-anak yang masih belum bersekolah. Akhirnya yang mereka konsumsi adalah gaya bahasa di film itu.
Kita beradaptasi dengan bahasa asing untuk keperluan komunikasi global, tapi juga harus tetap konsisten menjaga marwah Bahasa Indonesia. Bahasa menunjukkan bangsa. Semakin tinggi pengakuan Bahasa Indonesia , semakin meningkat pula wibawa dan posisi tawar Indonesia di tengah masyarakat dunia. Kita harus bangga berbahasa Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H