Wajah Komik Indonesia di era keemasannya tak hanya bertema cerita roman, sepak terjang dunia persilatan atau aksi super hero yang kekuatannya di luar nalar, tapi juga cerita dagelan.
Cerita humor dalam format komik tak dapat dipandang sebelah mata, karena ternyata pembaca fanatiknya juga banyak. Di tengah pasar komik yang tumbuh subur, lahirlah 'komedian komik' seperti Si Put On , Itol dan tokoh jenaka Petruk - Gareng .
Belum ada data empiris yang dapat dijadikan rujukan siapa sebenarnya yang pertama kali membuat komik humor. Yang jelas komik dengan tema anti stres tersebut sangat menghibur.
Komik humor tak hanya sekadar suplemen di tengah persaingan komik-komik serius pada saat itu. Komik dagelan berhasil membentuk segmen pembaca tersendiri.
Sebagian besar pembacanya adalah anak-anak dan remaja. Untuk komik humor serial Petruk-Gareng tercatat ada nama komikus Indri Soedjono yang cukup produktif berkarya.
Komikus lain yang juga menggarap tema punakawan kocak itu adalah Tatang S dan Ricky NS. Komikus Ricky NS adalah kreator tokoh komik fantasi Rado dan Cobra yang bermukim di Tipes, Solo. Dalam perkembangannya goresan kocak komik Petruk-Gareng juga digambar oleh beberapa komikus lainnya.
Seiring pasang-surut komik lokal, komikus Tatang S tetap konsisten menggarap komik Petruk-Gareng. Bahkan lebih produktif. Komik Petruk-Gareng karya Tatang S seakan tersebar ke 'seantero negeri' .
Di mana-mana ada. Awalnya, terdiri dari 32 halaman dan semakin menipis jumlah halamannya. Karya komiknya bahkan banyak dijual di lapak pedagang mainan keliling yang biasanya mangkal di depan SD Inpres. Komikus Tatang S yang sebelumnya juga mengerjakan komik silat namanya cukup populer. Bila membaca komik Petruk- Gareng orang akan ingat nama komikus Tatang S.
Pada umumnya jalan cerita komik Petruk-Gareng cukup sederhana, yang penting lucu, asyik , menghibur dan illustrasinya bagus.
Kelucuan panel komik Indonesia juga disajikan komik 'serius' seperti serial Gundala Putra Petir karya Hasmi dari Yogja. Sifat kocak dan sok tahu sahabat Gundala bernama Nemo sering membuat pembacanya terkekeh di dalam hati.