Lihat ke Halaman Asli

Bambang M Permadi

Catatan dari tepian Sungai Kahayan

Mencari "Sayur Itah" di Pasar PU

Diperbarui: 25 Oktober 2022   08:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto : Bambang M Permadi

Sempit , gerah dan saling berdesakan , itulah suasana keseharian di Pasar PU yang terletak di Jalan S.Parman Kota Palangka Raya. Penamaan Pasar PU begitu kental melekat di ingatan warga. Pasar sederhana ini terletak persis di depan Kantor Dinas Pekerjaan umum Provinsi Kalimantan Tengah. Agar identifikasinya jelas, akhirnya dinamai Pasar PU.

Sebenarnya istilah pasar kurang begitu tepat disematkan di lokasi ini. Pasalnya, para pedagangnya tidak begitu banyak, selain itu lokasinya juga merupakan askes jalan umum. Setiap hari masyarakat yang bermukim di kawasan Jalan S.Parman bawah melewati jalan berbentuk undakan atau tangga beton  tersebut.

Apapun bentuknya, Pasar PU telah menjadi salah satu referensi tempat berbelanja kebutuhan sehari-hari warga Kota Palangka Raya. Yang menarik, sejak dulu Pasar PU dikenal sebagai tempat berbelanja 'Sayur Itah'. Dalam bahasa Dayak Ngaju Itah artinya kita. Dalam konteks ini dapat dimaknai bahwa sayur itah adalah 'sayur kita' . Yaitu komoditi sayuran yang secara budaya telah dikonsumsi masyarakat lokal secara turun temurun dan sarat dengan kearifan lokal. Bila rindu dengan masakan nenek jaman dahulu kita dapat membeli jenis sayurannya di tempat ini. Seperti singkah (rotan muda), bajei (pakis), umbut, rimbang, kalakai, saretak hingga jenis empon-emponan khas kalimantan Tengah. Pasar PU yang bersahaja juga menawarkan pilihan ikan segar, daging ayam, daging sapi dan daging babi.

foto : Bambang M Permadi

Pasar PU sebenarnya adalah bagian dari pertokoan di kawasan ini. Jenis usahanya berbagai macam, dari rumah makan, apotik, toko pigura, agen elpiji dan toko elektronik. Maka tidak mengherankan bila tempat ini cukup padat setiap harinya. Kendaraan roda dua parkir berdesakan menyita badan jalan negara. Karena letaknya berdekatan dengan komplek perkantoran, tak jarang terlihat  ada oknum ASN yang berbelanja pada jam kerja.

Aktifitas Pasar PU dan ciri khas 'sayur itah'nya memberi makna bahwa sirkulasi ekonomi berjalan dinamis. Konsumen dan pedagang berinteraksi dan  bertransaksi. Demikian pula petani pemasok sayuran kebutuhan warga. Di Kota Palangka Raya terdapat dua lokasi pasar tradisional, yaitu Pasar Besar di Jalan Ahmad Yani dan Pasar Kahayan di Jalan Cilik Riwut . Kadang sifat konsumen memang sulit dipahami, kediamannya berdekatan dengan Pasar Besar atau Pasar Kahayan, tapi berbelanja memilih ke Pasar PU. Mungkin bayangan tentang nikmatnya sayur itah lebih kuat menggugah rasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline