Siapa yang tak kenal Bacharuddin Jusuf Habibie, sosok cerdas yang telah dinisbahkan menjadi salah satu ikon bangsa, bereputasi bukan hanya di kancah nasional namun juga global, sosok nan sungguh amat layak menjadi panutan seluruh anak bangsa. Manusia langka!
Habibie adalah ayat Allah. Pembacaan terhadap sosok manusia bernama Habibie takkan pernah lekang ditelan waktu, menginspirasi bangsa ini akan hadirnya seorang sosok pemimpin bangsa yang cerdas, amanah, jujur dan berkarakter.
Dalam rangka merayakan 80 tahun sosok BJ Habibie, saat ini tengah digelar, “ pameran foto Habibie dan gebyar aneka lomba yang diselenggarakan berbagai komunitas yang tergabung dalam Friends Of Mandiri Museum. Pameran ini dibuka untuk umum mulai 24 Juli 2016 hingga 21 Agustus 2016 di Museum Bank Mandiri Kota Tua, Jakarta Barat.”
Prof. Dr. Bacharuddin Jusuf Habibie, kelahiran Pare - Pare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936, merupakan sosok manusia ilmuwan sejati, cendekiawan dan sekaligus negarawan, sosok manusia pemikir dan pekarya. Tak kan ragu orang menyebut bahwa Habibie adalah manusia langka dengan tingkat kekhususan nan istimewa, talenta luar biasa dengan segudang prestasi.Prestasi yang mungkin amat sulit tertandingi oleh generasi terkini.
Sejarah akan mencatat dengan tinta emas bahwa negeri ini pernah memiliki sosok manusia bernama Habibie yang akan menjadi inspirasi bagi jutaan anak bangsa seluruh Indonesia.
Meneladani Habibie berarti meneladani berbagai keunggulan dan keutamaan yang tertuang dan terpapar dalam berbagai prestasi yang pernah di raih. Kerja keras, kerja cerdas, komitmen, kesungguhan dan keikhlasan merupakan sebagian dari nilai-nilai kehidupan yang bisa ditauladani dari sosok Habibie, tentu masih banyak nilai-nilai (values) yang dapat diperoleh manakala kita menelaah lebih lanjut sosok sang guru bangsa tersebut.
Bangsa ini—tak dipungkiri—tengah dilanda krisis kepemimpinan. Uforia politik sejak reformasi dengan keterbukaan dan demokrasi sebagai pilar utama, ternyata tidak juga mampu memunculkan sosok-sosok pemimpin yang diharapkan mampu membawa negeri ini keluar dari berbagai ketertinggalan dan keterpurukan.
Yang muncul justru para pemimpin salon dan gincu yang hanya pandai bersolek demi memuaskan kepentingan kelompoknya. Negeri ini butuh pemimpin negarawan sejati bukan cuma pemimpin level politisi karbitan. Kita rindu sosok pemimpin seperti Habibie. Berprestasi dan berdedikasi, civilian dan egaliter.
Perjuangan Habibie adalah kisah perjuangan anak manusia sarat dinamika dan romantika, perjuangan tak kenal lelah demi menggapai impian dan cita-cita besar menjadi orang besar yang berprestasi besar.
Untuk bisa menggapai sukses, memang tak semudah membalikkan telapak tangan. Untuk itu dalam berbagai kesempatan Habibie selalu--dengan penuh semangat--mendorong anak-anak muda untuk terus belajar dan berkarya walau nantinya akan menghadapi tantangan. Memang amat layaklah--bagi generasi muda dewasa ini--menjadikan sosok Habibie sebagai rujukan penumbuhan kreativitas dan inovasi
Cinta Habibie kepada agama, bangsa dan keluarga adalah cinta penuh energi yang muncul sanubari yang terdalam dari seorang anak manusia yang telah mencapai makom tertinggi dalam memaknai arti cinta yang sejati.
Cinta yang takkan lekang ditelan waktu, abadi dan selalu menginspirasi. Ekspresi episode cinta seorang hamba yang telah mengenal Tuhannya.
Habibie adalah sosok sekaligus tokoh panutan bagi bangsa ini, manusia langka dan putera terbaik yang pernah dilahirkan oleh bangsa Indonesia. Bagaimanapun juga Habibie adalah manusia biasa.
Terlepas dari segala kekurangan sebagai manusia, kita--sebagai anak bangsa--berkewajiban menjaga semangat Bacharuddin Jusuf Habibie agar terus berkobar dan menginspirasi generasi muda negeri ini. Habibie memang tak kan pernah "mati". Salam!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H