Lihat ke Halaman Asli

Bambang Suharto

PNS Kemenkeu Ditjen Perbendaharaan

Pintu Rezeki, Selasa 10-04-2012

Diperbarui: 25 Juni 2015   06:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Anda tentu mengenal Ippho Santosa, seorang trainer ‘otak kanan’ dan juga penulis buku-buku best-seller. Ceramah-ceramah motivator muda ini selalu ditunggu-tunggu penggemarnya. Kemampuannya mengolah kata-kata dengan lugas dan semangat, penampilan yang trendi, juga dilengkapi dengan pengalaman yang teruji, mampu merebut hati jutaan pendengar. Buku-buku karyanya selalu terpajang di rak-rak dan meja-meja toko buku yang telah dilabeli best seller, misalnya 13 Wasiat Terlarang, 7 Keajaiban Rezeki, Marketing Bullshit, dan yang terbaru Percepatan Rezeki (dalam 40 hari dengan otak kanan). Bagi saya, pria yang pernah menjadi bintang iklan operator seluler ini bukan motivator biasa, melainkan juga seorang pendakwah. Ia sangat sering mengajak penggemarnya untuk meningkatkan sedekah, mengajak sholat dhuha, menyegerakan menikah, dll. Maka, tak jarang beliau berkolaborasi dengan Ustad Yusuf Mansyur di beberapa kali seminar.

Bagi orang menengah ke bawah, menikmati seminar motivator yang terkenal tentunya tak mudah. Tarif mahal sudah begitu melekat bagi para motivator yang sudah punya nama. Namun, bagi Ippho Santosa, dia memberi kemudahan bagi penggemarnya untuk berinteraksi dengan pria berkacamata itu. Jika, anda membeli buku-buku terbarunya, dia mencantumkan nomor ponsel pribadinya dan memberi kesempatan bertanya langsung padanya setiap Selasa malam. Dia juga sudah mempunyai page di Facebook, dan twitter untuk menjaring massa. Ada satu lagi yang anda harus tahu, sudah beberapa bulan ini beliau mempunyai acara sendiri di Trans7, yakni Pintu Rezeki yang ditayangkan setiap Selasa dan Rabu pukul 04.40 WIB. Tayangan itu memang cukup singkat, hanya 20 menit saja, tetapi tanpa iklan. Bagi anda yang berada di Indonesia bagian barat, tentu sulit menyempatkan waktu sehabis subuh itu, bisa jadi anda masih berdzikir di masjid, atau membaca Alqur’an. Bagi saya yang berada di WIT, atau teman-teman di WITA tentu cukup mudah, maka mulai saat ini saya akan berusaha meringkas dan menuliskan ceramah beliau di kompasiana . Semoga bermanfaat.

Pintu Rezeki, Selasa, 10 April 2012

Tema : Sholat Dhuha

Ada salah seorang terkaya di India, yang juga saya tuliskan di salah satu buku saya, Hajib Ramzy (kalau saya tidak salah dengar-red) dia mengaku bahwa rahasia suksesnya adalah Sholat Dhuha. Dari beberapa hadits dia himpun lalu menyimpulkan bahwa “Siapa yang berdhuha, maka ialah yang paling dekat dengan kemenangan”. Beberapa orang di Indonesia juga sama, Sandiago Uno misalnya, satu dari 40 orang terkaya di Indonesia ini sudah merutinkan dhuha sejak dulu. Bukan hanya sekali, tetapi rutin. Pemilik Semerbak Coffee, Iwan Agustian juga sama. Lalu seorang pakar keuangan Pak Ahmad Ghozali, seorang trainer pak Jay Setiabudi juga rutin berdhuha, ternyata Dhuha diyakini dapat memudahkan urusan-urusan kita.

Lalu bagaimana mas Ippho bila kita sering terburu-buru bekerja dan nggak ada waktu untuk dhuha? justru karena kita buru-buru maka kita dhuha, nanti nggak akan buru-buru lagi. Jadi, dhuha itu akan melapangkan waktu kita, bukan membuang waktu.

Coba pegang dhuhanya setiap hari. Ketika saya (Ippho-red) dulu menanti jodoh, saya ingin agar jodoh saya nanti adalah orang yang merutinkan dhuha, maka saya mikirnya dibalik aja. Kalau saya ingin jodoh saya seperti itu, apakah saya sudah seperti itu? Ternyata saya kadang dhuha, kadang tidak. Maka selanjutnya saya mulai merutinkan dan mulai meningkatkan sholat dhuha saya. Subhanallah, hanya beberapa bulan kemudian saya ketemu dengan dia. Saya dhuha, dia juga dhuha, walaupun sebelumnya kita tidak pernah bertemu. Nggak lama setelah itu kita langsung menikah. Jadi, dhuha itu bukan semata-mata materi, bisa saja waktu, urusan, atau jodoh. Di bisnis saya, TK Khalifah, saya mengajak siswa-siswa dan guru-guru untuk merutinkan dhuha. Ternyata setelah wudhu dan sholat, pembawaan anak-anak menjadi tenang. Anak-anak kan biasanya heboh tuh, itu pertanda sehat. Namun untuk belajar kan harus tenang. Nah, dengan wudhu lalu dhuha inilah efeknya jadi luar biasa. Semenjak saya ajak semua siswa dan guru berdhuha, TK Khalifah berkembang pesat, dari 4 cabang, lalu 15 cabang, dan sampai sekarang sudah 17 cabang di seluruh Indonesia. Saya juga mengajak orang-orang di sekitar untuk merutinkan dhuha, dari yang bantu-bantu saya di rumah, yang mengasuh anak saya, dan yang bawa mobil saya juga sudah rutin dhuha. Jadi, intinya dhuha itu mencukupkan waktu kita dan melapangkan rezeki kita.

Apabila kita sudah tahu akan menemui masalah berat pada siang hari, maka kita ‘beli’ dulu dengan dhuha.Kita dhuha paginya, dan berdoa mudah-mudahan masalah teratasi, dan benar itu terjadi. Jadi, dhuha kalau dikombinasi dengan yang lain, saya menyebutnya 7D adalah rezeki yang luar biasa. 7D itu adalah Dhuha, Doa, Dagang, Derma, Dzikir = Duit + Dahsyat. Bukan kita beribadah untuk duit, ini adalah efek sampingnya atau fadhilah. Kalau kita lihat dalam bertanding, bukan kita buru-buru langsung turun ke lapangan, yang harus kita lakukan pertama adalah diam-diam dulu yakni mengatur strategi. Dhuha kurang lebih seperti itu, sebelum kita bertanding atau menjemput rezeki kita, kita tenang-tenang dulu, ini justru akan memudahkan kita bertanding, dhuha adalah rezeki.

Kita lihat kembali pada orang-orang tadi, bahwa orang-orang tadi telah meyakini bahwa dhuha itu bukan membuang waktu, tetapi justru melapangkan waktu. Bukan mengurangi rezeki, justru melapangkan rezeki. Jadi mari kita rutinkan, kalau belum bisa banyak mungkin sedikit dulu, misalnya dua rekaat. Dhuhanya mungkin dua rekaat, tetapi keyakinan harus 100%. Delapan rekaat tentu bagus, tetapi jangan sampai delapan rekaat tetapi keyakinannya nol, nantinya dhuha akan kurang bekerja. Jadi, doa, usaha, amal, ikhtiar, dan action, termasuk di dalamnya dhuha harus 100% semuanya. Oke!!

Cukup sekian dulu teman-teman, semoga berkah dan melimpah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline