Lihat ke Halaman Asli

CLBK Gagal Jaga Asa Juara di All England 2018

Diperbarui: 17 Maret 2018   08:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.pribadi

Cinta lama bersemi kembali antara Praveen Jordan dan Debby Susanto usai sudah. CLBK mereka setelah dipisah beberapa bulan ini, akhirnya berakhir di perempat final All England, setelah semalam harus mengakui keunggulan pasangan Denmark Christinna Pedersen/Matias Christiansen dua set langsung 21-16 dan 21-15 dalam waktu 45 menit.

Hal ini otomatis memupuskan harapan Indonesia untuk membawa gelar ganda campuran, setelah pada pertandingan sebelumnya di lapangan 2, Hafiz dan Gloria harus menerima kekalahan setelah bertarung 3 game melawan wakil Tingkok Zhang Nan/Li Yinhui yang merupakan unggulan 8. 

Foto : Okezone Sport

Praveen dan Debby yang bertanding di partai ketiga, sejak awal game pertama terus ketinggalan. Padahal di poin-poin awal, smash keras Praveen yang mengarah ke Christinna, berhasil menuai poin. Debby pun beberapa kali berhasil menghasil poin dengan bermain lincah di depan net. Pasangan Indonesia berusaha mendekati perolehan poin pasangan Denmark.

Memasuki game kedua, pasangan Indonesia memulai awal dengan memimpin 3-2. Namun kemudian pasangan Denmark berhasil menikung jadi 3-5. Setelah itu, Praveen banyak sekali melakukan kesalahan sendiri. Pengembalian kok-nya menyangkut di net atau melebar keluar lapangan. Pasangan Denmark pun nyaman.

Walau poin Praveen dan Debby sempat mendekat saat 9-11, namun setelah interval, poin pasangan Denmark terus melaju. Ini ditambah dengan dua servir Fault pasangan Indonesia. Game pertama pun, servis Debby sempat dianggap terlalu tinggi oleh wasit. Dengan demikian, ganda campuran Indonesia harus terhenti di babak 8 besar.

Dok.pribadi

Mungkin ada komenter dari pecinta bulutangkis Indonesia ya, misalnya kenapa bukan Owi/Butet yang maju ke perempat final dan melawah zhang Nan/Li Yinhui? Soalnya dari catatan pertemuan, Owi.dan Butet memang lebih unggul dibandingkan Zhang Nan dan Li Yinhui. Bahkan seingat saya, Owi dan Butet berhasil menang dua game langsung di pertemuan terakhir.

Tapi begitulah, pertandingan olahraga, termasuk.bulutangkis, bukan hitung-hitungan matematika yang hasilnya pasti. Pertandingan olahraga itu, siapa yang siap di lapangan, dialah pemenangnya. Walau di atas kertas, pemain yang satu lebih diunggulkan dari pemain lainnya. Hal ini sama pada pertandingan Tenis. Para pemain non unggulan, di luar dugaan mampu mengalahkan pemain unggulan, bahkan unggulan pertama.

Tapi jangan bersedih dulu. Kita masih punya harapan pada minios.yang berhasil.mengalahkan pasangan Chinese Taipei CHEN Hung Ling dan WANG Chi-Lin dua game langsung. 21-15 dan 21-13.  Besok Kevin/Marcus akan menghadapi pasangan Denmark Mads CONRAD-PETERSEN
Mads Pieler KOLDING yang mengalahkan ganda China LI Junhui/LIU Yuchen dengan skor 23-21 21-15.

Sumber: https://www.cnnindonesia.com

Bila Kevin/Marcus bermain dalam performa terbaiknya, saya yakin Minions akan terus melaju dan juara. Catatan saya untuk minions, sejak mulai pertandingan terus menekan. Usahakan menang game pertama, jadi game ke dua semakin menekan. Yang paling penting, terus fokus dan jangan lengah walau poin telah jauh meninggalkan lawan. Karena sistem Rally poin ini, bila lengah sedikit saja, lawan bisa melakukan tikungan tajam.

Ayo... semangat Kevin/Marcus. Saya terus doakan, kalian juara lagi tahun ini. Aamiin...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline