Oleh: Bambang Iman Santoso, Neuronesia Community
Kamis, 14 Juli 2022. Diharapkan judul tulisan ini tidak dimaknai secara sederhana. Namun juga tidak harus disikapi terlalu serius. 'Casual tapi tetap santun', begitulah kira-kira harapannya.
Betul, terdengarnya mirip karakter yang sering didengungkan pada serial webinar KUMBA (Kumpul Bahagia Alumni MMUI) yang rutin digelar setiap hari Selasa malam, dan selalu terbuka untuk umum. Akan tetapi tidak ada hubungannya secara langsung.
Sesungguhnya tulisan ini sebagai lanjutan bahasan topik tulisan sebelumnya (Indonesia Women's Resilience). Masih berkaitan erat dengan 'urusan' perempuan Indonesia. Bukan lagi menjadi isu kesetaraan gender, namun perempuan sudah benar-benar memberikan kontribusi besar bagi bangsa ini. Terutama di tengah-tengah kehidupan yang terus menerus diwarnai perubahan.
Bahkan perubahan akan semakin cepat terjadinya. Pandemi dan disrupsi teknologi hanyalah merupakan bagian perubahan itu sendiri. Karenanya, judul tulisan sebelumnya menggunakan kata-kata 'resiliensi'. Selalu siap dan tak gentar, untuk tangguh menghadapi segala rintangan agar terus sukses, dan hidup menjadi lebih baik serta lebih berarti dari sebelum-sebelumnya.
Bagi para pria, mungkin masih banyak mengartikan tulisan ini hanya seperti layaknya para politikus yang selalu sibuk dengan pencitraan. Ramai dibicarakan atau sering diangkat isunya hanya saat menjelang dan dalam rangka memperingati hari-hari perempuan, selebihnya dilupakan kembali.
Formalitas dan tematik - begitulah kira-kira pengertian sederhananya! Namun, kaum pria tidak bisa lagi munafik dan menampik kehadiran atas prestasi dan pencapaian karya-karya nyata perempuan yang banyak telah disumbangkan ke negeri tercinta ini.
Dari mulai permasalahan rumah tangga sehari-hari, sampai dengan urusan negara. Terbukti, menteri keuangan negara yang krusial masih dipercayakan kepada perempuan. Beberapa menteri perempuan lainnya yang juga selalu hadir di setiap kabinet.
Belum lagi pemilik bisnis dan pimpinan-pimpinan perusahaan besar baik lokal maupun multinasional, pimpinan institusi pendidikan; sekolah bahkan perguruan tinggi nomor satu di Indonesia, serta pimpinan partai dan organisasi kemasyarakatan lainnya.
Seperti kita ketahui bersama, perubahan terus terjadi dan semakin cepat terjadinya. Perubahan yang semakin cepat dan terus terjadi itu selalu bergejolak, penuh ketidakpastian, sangat rumit, dan membingungkan. Lingkungan bisnis terdisprusi oleh perubahan.