Lihat ke Halaman Asli

Bambang Iman Santoso

CEO Neuronesia Learning Center

Neuropixel Merevolusi Pembelajaran Otak

Diperbarui: 13 April 2020   10:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.Neuronesia

Oleh: Bambang Iman Santoso, Neuronesia Community

Jakarta, 9 April 2020. Begitu membaca judul tulisan ini, lantas terbentang pertanyaan di benak pikiran para pembaca. Neuropixel? Apalagi tuh? 

Untuk mempermudah pencarian di internet, cukup browsing dengan memasukkan kata kunci atau keyword; 'neuropixels probes' atau 'neuropixels technology'. Di dalam tulisan ini kita lebih memperkenalkan istilah tersebut, khususnya berkenaan dengan proyek penelitian neuropixel yang akan merevolusi cara kita mempelajari otak. Wow!

Banyak yang belum melihat hal ini sesuatu yang penting. Gagasan yang tak terlihat adalah penyelidikan NeuroPixel yang membuat masuk akal, dengan 70 miliar neurons di otak. Otak manusia adalah objek paling kompleks di alam semesta. Penelitian selama beberapa dekade ini telah mengeluarkan dana triliunan rupiah. 

Namun kita bahkan masih belum tahu bagaimana keputusan dibuat, atau bagaimana emosi diatur. Kita bisa melihat aktivitas otak secara umum tapi sebenarnya kita tidak tahu bagaimana atau mengapa hal itu dapat terjadi. 

Untuk mulai memahami kompleksitas otak, kita perlu mengukur neuron tunggal yang tak terhitung jumlahnya, di seluruh otak, pada saat yang bersamaan.

Sedangkan neuropixel probes adalah elektroda kecil dan sangat sensitif, yang dapat merekam denyut nadi dari beberapa neuron tunggal, dari beberapa daerah otak. Penyelidikan dikembangkan melalui kolaborasi, yang dipimpin oleh Tim Harris di HHMI Janelia Research Campus, yang didanai oleh Institut Kedokteran Howard Hughes, Yayasan Amal Gatsby, Institut Allen untuk Ilmu Otak dan Wellcome. Neuropixels akan merevolusi cara kita mempelajari otak.

Sementara kita baru mulai belajar bagaimana prosesnya keputusan dibuat dan bagaimana emosi dapat diatur. Bayangkan otak sebagai perpustakaan dan neuron sebagai buku. Kita tidak tahu apa yang dikatakan buku atau bahkan bahasa apa yang mereka tulis. Seratus tahun yang lalu kita mencatat pulsa listrik satu neuron. 

Pera neurosaintis dunia telah menjajaki lebih dalam. Tetapi ternyata itupun tak cukup. Karena ada 70 miliar neuron di masing-masing dari kita, bahkan baru mulai memahami kompleksitas otak. Kita perlu mengukur neuron tunggal yang tak terhitung jumlahnya di seluruh otak pada saat bersamaan. Sampai saat ini tidak ada yang pernah berpikir itu akan menjadi mungkin.

Proyek penelitian neuropixel memang akan merevolusi cara kita mempelajari otak. Mereka adalah elektroda super-super sensitif yang dapat merekam beberapa neuron tunggal dari berbagai daerah, pada proses yang bersamaan, serta mendigitalkan sinyal tersebut. Hal ini belum pernah dilakukan sebelum-sebelumnya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline