Lihat ke Halaman Asli

Che Ambank

Bekerja di PT. Agen Masyarakat sebagai Staf Bentara Rakyat

Tanpa Persiapan, Saya Nongol di TVRI Nasional Bahas Sarana Kesehatan

Diperbarui: 15 Mei 2024   09:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

TVRI Nasional, Rabu (15/05/2024) pagi. 

Siang pukul 02.24 Wita itu, terik matahari menyengat. Penulis istirahat bersama putri saya Nahla (usia 2 tahun) sampai terlelap. Tiba-tiba panggilan masuk di smartpone penulis meminta SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu) mengetahui Kepala Desa.

"Besok dah.. lagi istirahat ini. Atau nanti pas usai sholat Asar," dalih saya kepada Ibu yang merupakan Kader Posyandu Desa Suela, Lombok Timur.

Namun, ia tetap ngotot SKTM itu harus jadi siang itu juga. Akhirnya penulis meluncur ke kantor Desa Suela yang jaraknya sekitar 280 meter dari rumah.

Syukur ibu itu membawakan saya nasi bungkus yang terpenting SKTM itu jadi saat itu sebagai keperluan pengajuan beasiswa KIP kuliah dan KIP sekolah.

Tak terduga, pelayanan siang itu cukup padat. Sementara rekan-rekan perangkat desa lainnya lagi istirahat. Usai melayanI admistrasi warga yang keperluan, tiba-tiba datang orang TVRI mencari Sekdes Suela yang katanya sudah janjian wawancara sore itu mengenai keberadaan RSUD Selaparang Lombok Timur yang sekitar setahun beroperasi.

Memang Rumah Sakit berbasis pariwisata itu berada di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) dan masuk dalam wilayah admistrasi pemerintahan desa Suela tempat penulis mengabdi.

"Mana Pak Sekdes? Kami sudah janjian mau wawancara sore ini. Dan kru TVRI sedang berada di RSUD Selaparang, sebentar lagi mau meluncur kesini," katanya. Penulis bilang, Pak Sekdes sudah pulang tinggal sendirian.di kantor.

Katanya harus penulis yang menggantikan karena kru TVRI dan jurnalisnya sudah berada di lapangan. Sambil mengantuk penulis bilang oke tapi secepatnya.

Sekitar 30 menit menunggu, akhirnya jurnalis stasiun televisi plat merah itu datang dengan lima kru dan stafnya.

Sambil menunggu azan Asar selesai agar suara dari corong masjid Ishlahul Anwar dekat kantor itu masuk di rekaman saat wawancara kami pesan kopi depan kantor desa sambil ngobrol.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline