"Saya tidak sombong ya, dan pamer kekayaan. Karena harta saya 7 keturunan tidak akan habis-habis. Beberapa SPBU di Lombok Timur saya yang punya. Saya tidak mengandalkan gaji di DPR ini ya. Tapi saya suka bersedekah kepada ibu bapak hadirin sekalian. Itulah alasan saya jadi dewan (DPR)," tutur Haji Gacun, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Fraksi Gerindra dapil 5 provinsi Nusa Tenggara Barat, saat sosialisasi di Desa Suela bulan lalu.
Polemik "partai sombong" yang tampak seperti bola pimpong di kancah perpolitikan nasional ramaikan jagat media jelang Pilpres 2024 ini.
Berawal dari pernyataan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh saat rakernas, bola pimpong "partai sombong" terbang ke partai banteng PDI Perjuangan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata sombong adalah menghargai diri secara berlebihan, congkak dan pongah.
Dalam Al Qur'an, dikisahkan makhluk tersombong di muka bumi dunia akhirat adalah Iblis. "Dan ingatlah, ketika Kami berfirman kepada para malaikat, "sujudlah kamu kepada Adam! Maka mereka pun sujud kecuali Iblis. Ia menolak dan menyombongkan diri, dan ia termasuk golongan yang kafir." (QS. Al-Baqarah ayat 34).
Dalam Suroh Yunus 83 Al Qur'an mengisahkan kesombongan Fir'aun. "Fir'aun itu benar-benar telah berbuat sewenang-wenang di bumi, dan benar-benar termasuk orang yang melampui batas."
Begitupun dengan kisah Qorun dalam Al Qur'an suroh Al Qashsh ayat 67-83 yang menceritakan kesombongan Qorun yang tak mau bersedekah walaupun bergelimang harta benda.
Dari keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa "sombong" adalah congkak, merasa diri lebih mulia, sewenang-wenang dan tak mau bersedekah.
Lalu siapakah partai sombong itu? Karena mengarah ke partai (komunitas) dan tidak mengarah perseorangan (individu) sebagaimana Iblis, Fir'aun dan Qorun di atas. Maka dalam hal ini, yang disebut partai sombong adalah yang kufur nikmat.
Dalam Al Qur'an komunitas sombong secara kolektif mengarah ke "Kaum Bani Israel". Al Baqarah ayat 40 mengingatkan mereka dalam firman-Nya : "Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu, dan penuhilah janjimu kepada-Ku, niscaya Aku penuhi janji-Ku kepadamu; dan hanya kepada Ku lah kamu harus tunduk."