Ketika matahari hanya di atas kepala,
panas melelehkan,
padang yang luas,
tak ada naungan.
Tapi engkau pemimpin adil,
Tuhan memberi kabar gembira".
-Refly Harun-
Lagu moral di atas, yang digubah pakar hukum tata negara Refly Harun, merupakan penjabaran hadist Rasulullah SAW :
"Ada tujuh (golongan orang beriman) yang akan mendapat naungan (perlindungan) dari Allah dibawah naungan-Nya (pada hari kiamat di padang mahsyar) yang ketika tidak ada naungan kecuali naunganNya, yaitu salah satunya yang paling utama adalah pemimpin yang adil."
Rupanya sampai saat ini, sila kelima Pancasila berstatus "yatim piatu" dari pembangunan Indonesia. Sila ini menjadi sumir tatkala melihat realita di lapangan. Yang memotret masih terjadi kesenjangan ekonomi di berbagai tempat.
Orang miskin dan terlantar makin menjafi-jadi. Seluruh politisi dari pusat sampai ke tingkat RT/RW menjual janjinya ingin menciptakan lapangan pekerjaan. Taoi semuanya nihil. Jadilah ia jadi jualan politik paling murah di Republik ini. Kehilangan makna dan realisasi dari masa ke masa.