Aku nggak nyangka bahwa kamu menerima aku menjadi bagian dari keluarga kecilmu, walaupun bagi aku itu terasa seperti mimpi. Di saat aku ragu dan merasa tak pantas, kamu menunjukkan bahwa setiap orang berhak merasa diterima dan dihargai. Kehangatan dan kebersamaan yang kamu tawarkan adalah pelajaran berharga tentang arti persaudaraan sejati.
Dengan kamu, aku belajar bahwa keluarga bukan hanya soal ikatan darah, tapi tentang ikatan hati yang saling menguatkan. Kamu mengajarkan aku bahwa kehadiran kita bisa memberi dampak besar, meskipun sederhana, dalam hidup orang lain. Terima kasih, karena dalam keluarga kecil ini aku menemukan rumah, tempat berbagi, tumbuh, dan saling mendukung. Dan, di keluarga kecil ini, aku merasa diterima apa adanya—tanpa perlu berpura-pura menjadi sosok yang berbeda. Kamu telah menunjukkan bahwa kita bisa saling mendukung tanpa harus mengubah diri. Dalam momen-momen sulit, kamu ada di sana, mengingatkan aku bahwa aku tidak sendiri, dan bahwa di sinilah aku bisa menemukan kekuatan untuk terus melangkah.
Aku berharap, seiring berjalannya waktu, aku bisa membalas kebaikan dan dukungan yang telah kamu berikan. Mari kita terus berjalan bersama, tumbuh dalam kebersamaan, dan saling menguatkan di setiap langkah yang kita tempuh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H