Adik ku bercerai dengan alasan aneh, yaitu karena mertuanya bikin status yang menyinggung hatinya. Kurang lebih isinya "kalo sudah bau tanah jangan suka ikut campur rumah tangga anak," Dan dia adukan status itu ke semua saudara termasuk ibunya. Dia kira mertua nya menyinggung ibu kami.
Istrinya jadi sasaran marah, tentu istrinya itu belain sang ibu. Bisa jadi ibunya itu bikin status untuk belain anak nya. Ribut besar hingga adikku memulangkan istrinya. Seminggu kemudian lebaran tiba dan istrinya sekeluarga datang untuk klarifikasi.
Status tersebut bukan untuk adik saya dan yang bau tanah bukan ibu kami. Namun mertua adikku tetap jangan bikin status aneh-aneh lagi. Kembalilah istri nya adikku dengan adikku bersama. Hanya dua minggu, lalu cerai. Benar-benar diurus ke pengadilan agama.
Saya jadi saksi di persidangan. Alasan cerai tersebut tidak keluar, malah muncul alasan yang lebih konyol lagi. Yaitu karena istrinya malas.
Aku tak membela adikku, aku kesana cuma disuruh ibu kami. Aku muak karena soal status aku pun sering disindir lewat status oleh adikku. Disindir dalam banyak hal. Jadi ketika ibu istrinya diributkan karena status saya jadi curiga, adikku duluan yang bikin status yang menyindirnya. Aku sendiri sudah lama menghapus nomor kontak adik dari HP ku, tak betah aku lihat dia sering bikin status yang kadang menyindir ku.
Soal istri nya malas pun malah keluarnya di pengadilan, dirumah tak bicara itu. Malah rencana nya mau bilang bahwa pas harus akad dan resepsi dia tidak diikut sertakan dalam perencanaan dan persiapan.
Perceraian sudah terjadi, menurutku itu perceraian yang konyol. Tapi aku tak heran. Ini adikku. Orang yang berhenti kuliah padahal tinggal PKL makan dia lulus. Dia beralasan dia tak cocok dengan teman-teman satu tim PKL nya.
Ini adikku, orang yang tak pernah merasa salah. Dan selalu merasa orang lain lah yang bermasalah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H