Lihat ke Halaman Asli

Perjuangan Pemuda Tak Pernah Usai

Diperbarui: 17 Oktober 2022   23:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://idsejarah.net/2017/11/tragedi-trisakti.html 

Sejak tahun 1900-an, kelompok muda nusantara telah tampil sebagai pelopor dalam memperjuangkan perubahan dan keluar dari belenggu penjajahan Belanda. Hasrat untuk merdeka mulanya terinspirasi dari berbagai peristiwa sejarah yang terjadi di negara lain, seperti kemenangan Jepang melawan Rusia (1904-1905) (Astuti et al) dan keberhasilan gerakan kelompok muda Turki dalam melawan kekuasaan absolut pada 1908.

Dua peristiwa ini membangkitkan semangat nasionalisme di Asia, termasuk Indonesia, yang akhirnya menginspirasi sejumlah kelompok muda nusantara dari sekolah kedokteran Stovia untuk membentuk organisasi modern bernama Boedi Oetomo pada tanggal 2 Mei 1908. Saat itu, kesadaran untuk berorganisasi yang ditularkan oleh Boedi Oetomo menyebar dengan cepat hingga kemudian membangkitkan semangat nasionalisme di kalangan pelajar dan mahasiswa Hindia di negeri Belanda yang tergabung dalam organisasi Indische Vereeniging atau Perhimpunan Hindia dan mulai memikirkan masa depan Indonesia. Terinspirasi dari Boedi Oetomo, pada 1921 Muhammad Hatta kemudian membentuk organisasi Perhimpunan Indonesia (PI) dan kian lantang menyuarakan pentingnya semangat kebangsaan dan kemerdekaan melalui berbagai tulisan di surat kabar. Sumber https://www.kompas.com/tren/read/2021/10/28/143100165/menilik-peran-pemuda-dalam-arah-sejarah-perjalanan-bangsa-indonesia?page=all

Sejarah Panjang bangsa Indonesia dalam sejarahnya banyak mencetak Pemuda-pemuda hebat yang cukup berpengaruh dengan memberikan nafas segar bagi perjuangan bangsa dari masa ke masa, Di akhir pendudukan Bangsa belanda dan Jepang peran pemuda sangat vital dalam menyuarakan pentingnya kemerdekaan suatu bangsa. Beberapa tokoh diantaranya Tan Malaka yang mengemas ide serta gagasannya dalam sebuah buku yang ditulis dari pengasingannya pada Tahun 1925 dengan judul naar de republiek Indonesia yang kemudian menjadi dasar perjuangan bagi para pemuda di masa itu. Kemudian Soekarno dengan predikat singa podium-nya yang seringkali mengorbarkan semangat bagi kalangan masyarakat dan pemuda kala itu, dan tentunya tokoh-tokoh pemuda lainnya yang berkontribusi besar atas kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajah.

Peran pemuda dari masa ke masa sangatlah penting dalam berbangsa dan bernegara, bahkan beberapa pakar dan ahli seringkali men-stigma pemuda sebagai Agen Perubahan suatu bangsa, bangsa Indonesia sendiri dalam perjalanan panjanganya sampai pada sikap dan kesepakatan pemuda yang tertuang dalam Sumpah Pemuda yang kemudian dimaknai sebagai Hari Sumpah Pemuda telah mengkristal dibenak masyarakat Indonesia secara luas.

https://www.arahjuang.com/2020/10/25/peran-kesatuan-aksi-mahasiswa-indonesia-kami-dalam-malapetaka-65/ 

Peran pemuda setelah bangsa ini merdeka tidak kemudian menjadi sirna atau larut dalam eforia kemenangan atas bangsa-bangsa penjajah yang telah hengkang darin bumi pertiwi ini, bahkan berbagai peristiwa perlawanan pemuda yang dicatat oleh sejarah, diantaranya Ketika Gerakan Mahasiswa melawan Hegemoni Soekarno yang kebijakan-kebijaknya seringkali dianggap tidak berpihak kepada rakyat, hingga pada pertenganan tahun 1970-an para Pemuda dan Mahasiswa berhasil menumbangkan Soekarno sebagai Presiden Republik Indonesia dan Gerakan itu kemudian dikenal sebagai Gerakan Mahasiswa 66, yang belakangan akhirnya mampu mencetak seorang tokoh pemuda bernama Soe Hok Gie. Gie adalah tokoh sentral ketika terjadinya Gerakan mahasiswa pada tahun 1966, aksi-aksi mahasiswa pada saat itu sedikit banyaknya dipengaruhi oleh pikiran-pikiran serta gagasan besar tentang cara bernegara yang ideal ala Soe Hok Gie dikala itu.

Kemudian ketika tumpuk kekuasaan beralih dari Presiden  Soekarno ke Presiden Soeharto peran pemuda masih terlihat mendominasi dan sebagai penyeimbang roda kepemerintahan yang diajalankan Rezim Soeharto kala itu, terbukti ketika kekuasaan Soeharto yang kurang lebih selama 30 Tahun menjadi presiden kembali harus tumbang ditangan  masyarakat,  Pemuda serta Mahasiswa yang melakukan Aksi Demonstrasi besar-besaran untuk menentang gaya kepemimpinan Soeharto yang di anggap diktator serta kebijakan-kebijakannya seringkali tidak berpihak pada rakyat yang mengakibatkan terjadinya beberapa krisis disektok ekonomi pada dekade 90-an akhir hingga kemudian cenderung  menyusahkan masyarakat secara luas pada kala itu. 

Dalam iklim demokrasi sangatlah wajar setiap insan seluruh lapisan masyarakat ikut berperan dalam membangun bangsa dan ikut merawat agar bangsa ini menuju arah yang lebih baik, perlawanan demi perlawanan terus dikobarkan, meskipun nyawa menjadi taruhan dan tidak sedikit pula harus berakhir dibalik jeruji penjara.

Namun perjuangan pemuda seakan tidak pernah usai, semenjak Gerakan pemuda pada Era Kolonialisme berkuasa dan kemudian bangsa ini bisa merdeka, sampai kekuasaan Soekarno yang umum disebut sebagai Orde Lama, hingga ke kekuasaan Soeharto yang biasa di sebut sebagai Orde Baru, hingga Era Reformasi lahir dan menjadi jawaban atas semua kebuntuan dalam konteks perbaikan bangsa setelah kekuasaan Soeharto ditumbangkan oleh Pemuda, Masyarakat serta Mahasiswa ini menjadi catatan panjang pergulatan seorang anak bangsa dalam melawan ketidak adilan yang terjadi, dan kemudian kemblai meletakan harapan besar agar bangsa ini semakin lebih baik dari masa ke masa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline