- Sangkar Emas Isabel
" Tidak ada yang pernah tahu, kapan terakhir kalinya engkau akan jatuh cinta, untuk menemukan cinta sejatimu "
Hutan yang di selimuti kabut tebal dan kegelapan, tiba-tiba gempar oleh ringkikkan kuda berlari. Delapan ekor kuda hitam yang gagah, tampak menarik kereta kencana kerajaan yang terbuat dari emas.
Kilauan cahaya kekuningan tampak memancar kuat saat menembus gerbang gaib kerajaan. Richard sang putra makhkota kerajaan setan merah, tampak serius berbicara dengan Isabel, putri dari seorang nujum, kepala penyihir tertinggi kerajaan.
Wajahnya tampak serius berpikir, merah warna bajunya menambah kesan serius atas keinginan yang ia utarakan. Matanya terus saja memandang calon pengantinnya yang tengah mencoba merapikan tatanan rambut putihnya yang panjang.
Gaun biru sewarna laut menambah keelokan dirinya yang tampak anggun. Sosoknya polos, tapi ia memiliki aura kecerdasan yang kuat di wajahnya, membuatnya selalu pantas di elu-elukan sebagai putri bangsawan yang paling banyak di perbincangkan semua koloni.
Isabel tetap terdiam menatap ke luar jendela kereta yang perlahan menampakkan kerlap-kerlip lampu di pinggiran kota London." Kenapa kau bersikeras memilihku ?. Padahal masih banyak wanita dari kaum bangsawan, lebih layak kau jadikan permaisurimu, aku tidak pantas mendampingimu memimpin kerajaan ."
" Ini titah Raja, dengan pernikahan kita, kerajaan setan merah akan semakin kuat dan abadi. " Seketika ia menghentikan kata-katanya saat calon pengantinya menoleh " Abadi untukmu, tapi tidak untukku !." Ia menarik tangannya ketika jemarinya dipegang .
" Apa maksudmu ?." ia menghela nafas dan menggeleng-gelengkan kepala, seperti muak. " Richard. kau tahu, aku tidak pernah menginginkan harta, kerajaan ataupun kejayaan, seperti yang kau ambisikan ."