Cucu presiden tentu saja beda dengan cucuk rakyat kebanyakan. Persamaannya, kakek nampak lebih sayang cucu ketimbang anak. Perbedaannya, cucu presiden punya "nilai jual" buat pencitraan.
Sewaktu kampanye pilpres kemarin, Jan Ethes, cucu Jokowi jadi ikon 01. Ikon keluarga bahagia sebagia kebalikan dari Prabowo yang cuma bisa pamer kucing kesayayangan.
Bagi pendukung Jokowi, Jan Ethes adalah antitesa Prabowo. Bisa jadi bahan buat ngeledek lawan politik. Maka nggak heran, setiap pemuncUlan Jan Ethes disambut sorak sorai berlebihan, seolah Jan Ethes adalah anak, keponakan, atau cucu sendiri.
Tapi kali ini tidak. Maksud hati ingin agar cucunya kembali dapat sorak sorai gemes, gagal total. Di Twitter, Jokowi mengupload video ngevlog bareng cucu.
Cucu presiden tentu saja mainnya di halaman istana. Bermain-main dengan rusa, berlari-lari menghirup udara segar kota Bogor. Nah, udara segar inilah yang jadi pangkal soal kegagalan vlog itu.
Persoalan udara segar jadi barang mahal di beberapa kota di seberang lautan sana. Banyak anak-anak yang sesak nafas, bahkan sampai ada yang meninggal dunia.
Untuk melihat udara cerah saja seolah tidak ada harapan, apalagi saat langit tiba-tiba berwarna merah darah. Saat yang bersamaan, nun jauh di sana, di kota Bogor, presiden "memamerkan" nikmatnya udara segar bersama cucu tercinta.
Maka nggak heran, vlog kali ini tidak dapat pujian, " Iiiih..gemesin deh," " Jan Ethes, love you..." dan semacamnya. Para pendukung Jokowi banyak yang marah, ada yang sekedar mengingatkan, ada yang melebar sampai soal RUU.
Para tukang nyinyir Jokowi jangan tanya lagi. Para pengamat yang biasanya malas jadi pengamat cucu, kali ini ikut buka suara. Protes terhadap vlog itu sepakat, Jokowi tidak sensitif terhadap kebakaran hutan!
Apakah pihak istana minta maaf? Tentu saja tidak. Bukan istana kalau tidak membantah. Walaupun fakta, pokoknya harus dibantah! Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Adita Irawati membantah jika Presiden Joko Widodo atau Jokowi disebut tidak berempati terhadap korban kebakaran hutan dan lahan lantaran mengunggah video sedang bersenang-senang bersama cucunya, Jan Ethes Srinarendra.
"Beliau mengunggah video itu bukan berarti tidak peka. Setiap saat beliau selalu memantau perkembangan dan menerima laporan maupun memberikan instruksi kepada para menteri atau badan terkait," kata Adita sebagaimana dikutip media online Tempo.