Lihat ke Halaman Asli

Balya Nur

Yang penting masih bisa nulis

Minyak Wangi dan Tasbih

Diperbarui: 12 April 2019   09:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

LSI pada 5 Maret 2019 mengatakan, jika UAS , UAH,  AA Gym netral maka Jokowi-KHMA akan menang. Pehamahaman terbaliknya, jika ketiga ulama itu terus terang atau menggunakan kode tertentu mendukung Prabowo,  maka Jokowi-KHMA akan kalah. Bukan  cuma Capres yang kalah, LSI juga kalah banyak. Sudah capek-capek bikin survei, kasih anggka di atas  50 persen buat 01, eh mendadak UAS terus terang mendukung Prabowo. 

Sebelumnya UAH ( Ustadz Adi Hidayat ) secara kode canda mengatakan, UAH dan UAS mendukung Prabowo. Tapi yang di maksud UAH adalah Ustadz Ahmad Heryawan, dan UAS adalah Ustadz Ahmad Syaikhu. 

UAS yang asli cuma senyum saja menonton candaan sahabatnya itu. Tapi tentu saja UAH bukan seratus persen bercanda. Dia seolah ingin mengirim pesan yang jelas pada paslon 02.

 Tanpa harus menunggu lama, Ustadz Abdul Somad (UAS ) bertemu Prabowo secara gamblang memberikan dukungan pada Prabowo. UAS menyadari keputusannya ini akan berdampak pada perjalanan da'wahnya. Makanya dia mengatakan, " Saya berpikir lama, kalau saya diamkan sampai pilpres ( maksudnya hari pencoblosan. Pen) Kenapa mereka cerita ke saya? Tiap malam saya berpikir, kenapa mereka cerita ke saya? 

Berarti harus saya sampaikan. Kalau tidak ini akan menjadi seumur hidup saya mati dalam penyesalan. Abdul Somad kenapa tidak kau ceritakan. Setelah ketemu ini ( bertemu dengan Prabowo. Pen) selesai. 

Kuserahkan semuanya pada Allah SWT, apa yang terjadi pada saya, kuserahkan pada Engkau ya Allah, yang penting sudah kusampaikan ( dukungan umat dan ulama yang ditemui UAS. Pen ) Plong! Malam ini saya bisa tidur lelap. "

 Memang bagi UAS  tidak mudah menyampaikan dukungan pada Prabowo dalam situasi persaingan pilpres yang sangat ketat ini. Di tengah umat yang terbelah. Walaupun UAS pernah mengatakan akan mendukung capres yang didukung oleh HRS, tapi sampai sebelum bertemu Prabowo, UAS tidak pernah menyatakan dukungan secara terus terang.

 Tapi bukan berarti UAS diam di tengah. Itulah yang disalah tafsirkan oleh Romi yang sekarang sudah memakai  rompi oranye. Romi punya misi agar UAS netral. Dan Romi cukup puas secara kasat mata nampaknya UAS netral. Padahal UAS sedang berpikir, mengamati situasi di tengah umat minimal ratusan ribu atau bahkan jutaan jamaahnya.

 Menurut UAS, setiap dia ceramah dari ujung nusantara sampai ujung lainnya, jamaahnya selalu mengangkat simbol dua jari. UAS dan panitia tabligh akbar sudah memperingati  para jamaah agar jangan menampilkan simbol dua jari, tapi jamaah seolah ingin menyampaikan pada UAS agar cepat menentukan sikap pada pilpres kali ini.

 UAS mendatangi berapa ulama yang menjadi panutannya. Ulama yang tidak viral seperti dirinya tapi punya keluasan ilmu agama. Dia minta nasihatnya, agar ulama panutannya itu bisa membaca isi hatinya, kemana pilihannya akan dilabuhkan, atau sebaiknya bersikap netral? 

Tapi para ulama itu hanya menyebut satu nama, Prabowo ! Bahkan ada ulama yang hanya mau makan dari beras yang ditanamnya sendiri dan minum dari air yang digalinya sendiri karena khawatir makanan di luar sana syubhat. Ulama itu juga hanya menyebut satu nama, Prabowo!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline