Lihat ke Halaman Asli

Balya Nur

Yang penting masih bisa nulis

Sholat Berjamaah pada Agenda Acara Harlah ke-73 Muslimat NU

Diperbarui: 25 Januari 2019   11:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

 Dari Abu Sa'iid Al-Khudriy radliyallaahu 'anhu, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam :
 
 "Bumi ini semuanya merupakan masjid (tempat sujud untuk shalat) kecuali kuburan dan WC"

 Saya mau buka tulisan ini dengan mengingat kembali saat harlah ke-2 Aksi Bela Islam 212, atau yang lebih dikenal dengan Reuni 212, 2 Desember 2018. Walaupun acara ini oleh panitia disebut bukan acara politik, tapi berisi doa untuk keselamatan  bangsa, tetap saja banyak tuduhan ini acara bernuansa  politik. Ya, nggak apa-apa juga sih. Politik kan bukan barang haram.

 Walaupun dalam agenda acara ada sholat isya berjamaah, tahajud bersama, sholat shubuh berjamaah, tetap saja mengalir tuduhan sebagai politisasi sholat. Banjir pertanyaan, kenapa sholat di monas? Kenapa tidak di Masjid saja? Walaupun sudah dijawab dengan pertanyaan, memangnya Masjid bisa menampung jutaan umat? Tetap saja nynyiran itu tidak juga reda, malah ada nyinyiran yang menyebut jamaah Reuni 212 sebagai monaslimin, pelesetan dari muslimin.

 Seperti halnya beberapa peristiwa yang pada akhirnya pertanyaan itu akan kembali pada dirinya, dan juga ada peristiwa lain yang serupa yang otomatis akan membungkam nyinyiran itu. Hanya soal waktu saja.

 Tanggal 27 Januari 2019, Muslimat NU akan menyelenggarakan Harlah ke-73 di GBK. Bertajuk, Doa untuk Keselamatan Negeri. Agenda acaranya, diantaranya Sholat tahajud, sholat  hajat, istigjosah, sholat subuh berjamaah. Acara ini inysa Allah akan dihadiri oleh Presiden Jokowi.

 Jadi, secara tidak langsung acara ini menjawab dengan telak pertanyaan-pertanyaan nyninyir yang  dialamatkan ke jamaah Reuni 212. Dijamin, tidak akan ada lagi pertanyaan, kenapa sholat di Monas? Juga dijamin tidak akan ada yang berani bertanya,  kenapa sholat di GBK? Kenapa tidak di Masjid saja?

 Selamat Harlah ke-73 Muslimat NU. Semoga segala doa dan amalan baik dalam acara harlah ini akan membuat negeri kita bertambah baik, menambah erat ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah, ukhuwah bashariyah. Berbeda pilihan politik tidak akan menjadikan ukhuwah terpecah belah. Amin.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline