Jika kalian berselisih pada satu perkara bendera HTI, kembalilah pada pendapat Kemendagri. "Yang kami larang itu adalah bendera dengan simbol HTI, bukan bendera tauhid. Keduanya berbeda, kalau HTI ini mencantumkan tulisan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di bawah kalimat Laillahaillallah," kata Soedarmo, Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Kementerian Dalam Negeri. Sumber
Jadi jelas sudah. Jika ada ormas yang melarang bendera tauhid karena dianggap bendera HTI, berarti dia melawan pendapat Kemendagri. Melawan Kemendagri sama dengan melawan pemerintah. Kemungkinan lain, kelompok merasa suaranya lebih didengar oleh atasan Kemendagri dibandingkan dengan Mendagri sendiri. Kemungkinan lain, bossnya bercita-cita jadi mendagri.
Benar, bahwa bendera tauhid itu ( yang tanpa logo HTI ) dulu sering dibawa oleh kader HTI saat demo atau acara tertentu. Tetap saja namanya bukan bendera HTI, tapi bendera tauhid yang dibawa oleh HTI. Lagi pula, bukan hanya HTI yang mengibarkan bendera tauhid. Sejumlah ormas islam juga kerap mengibarkan bendera itu. Hal itu menunjukan bendera tauhid bukan monopoli HTI.
Kalau bicara pembakaran bendera tauhid oleh ( oknum? ) Banser Garut, peristiwanya tidak bisa dilihat hanya saat peristiwa itu saja. Ada rangkaian peristiwa yang membuat anggota Banser itu yakin bahwa membakar bendera tauhid sambil nyanyi-nyanyi cinta tanah air adalah semacam tindakan heroik.
Peristiwa pembatalan serangkaian perjalanan da'wah UAS di pulau Jawa, belakangan diketahui ada sedikit ancaman pada UAS gara-gara crew UAS dituduh antek-antek HTI lantaran mengenakan topi bertuliskan kalimat tauhid. Dalam satu pengajian akbar, seorang ulama yang cukup disegani memerintahkan jamaah yang membentangkan bendera Tauhid yang diyakini sebagai bendera HTI agar menyimpan benderanya.
Entahlah. Apakah pemerintah, dalam hal ini Kemendagri yang sama sekali tidak punya wibawa, atau ormas yang tetap kekeh sarekeh dalam kengeyelannya bahwa setiap bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid sudah pasti bendera HTI. Terserah Kemendagri mau bilang bendera HTI atau bukan!
Barangkali dalam kondisi seperti itulah para pembakar bendera tauhid sama sekali tidak ragu membakar bendera yang di kepala mereka sudah tertanam bahwa itu adalah bendera HTI. Sebagai muslim kayanya nggak mungkin mereka berani membakar bendera itu jika di kepala mereka tertanam, itu adalah bendera tauhid.
Ditambah lagi dengan peristiwa-peristiwa lain yang terekam dalam kepala anak bangsa ini. Jika kau berteriak, " NKRI harga mati! " Kau bisa berbuat yang diindikasikan melanggar hukum sekalipun! Beberapa contoh, persekusi terhadap UAS di sebuah hotel di Bali, pembatalan sejumlah pengajian, persekusi Neno Warisman, Habib Bahar di sebuah bandara, persekusi terhadap Ahmad Dhani di sebuah hotel. Semua peristiwa itu atas nama NKRI harga mati.
Jika engkau merasa korban persekusi, tapi yang mempersekusi berteriak, NKRI harga mati ! Sebaiknya kau diam saja, kecuali engkau siap menerima resiko seperti yang dialami oleh Ahmad Dhani.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H