Saya menunggu ada yang menjelaskan apa yang dimaksud bunda Neno "membakar" semangat jamaah #2019gantipresiden dengan pemilihan contoh perang badar dan perang uhud? Tapi sampai sekarang tidak ada penjelasan soal itu. Aiman Kompas TV bertanya soal itu pada Dhani Ahmad.
Dhani yang memang jarang satu panggung dengan bunda Neno kebingungan menjawab soal itu sehingga Aiman berkesimpulan bunda Neno mengajak jamaah ganpres untuk berperang dalam pengertian qital.
Kalau kita perhatikan ucapan bunda Neno dari cupilkan video yang disebarkan oleh pihak yang beseberangan, salah satu ucapan bunda Neno tentang perang uhud adalah, " Apakah kita mau seperti pasukan pemanah? " Dijawab oleh jamaah, " tidaaak..." Dari ucapan ini saja sebenarnya mudah ditebak apa yang dimaksud dengan perang badar dan perang uhud. Jamaah ganpres nampaknya paham betul soal simbol perang badar dan perang uhud.
Sebelum sampai pada penjelasan, luangkanlah waktu sejenak untuk berpikir, kenapa disebut dua perang itu? Kalau memang berniat mengajarkan perang dalam pengertian qital, kenapa tidak menyebut nama satu perang saja? Sebut saja satu perang yang paling fenomenal, perang badar. Disitulah pintu masuk untuk memahaminya.
Dalam pemahaman saya, bunda Neno hanya ingin memberikan contoh semangat yang terkandung dalam kedua perang itu untuk diterapkan dalam perjuangan mengganti presiden pada pilpres 2019 yang tentu saja pemilihan langsung dan rahasia.
Sebagaimana kita ketahui, perang badar adalah perang yang dimenangkan oleh pasukan muslimin yang berjumlah sedikit, tiga ratus sekian melawan pasukan musyrik Quraisy yang berjumlah seribu sekian.
Tentang perang badar ini bisa dibaca secara detil dalam Alqur'an surah Al Anfal yang disebut sebagai yaumal furqan, yaumal taqa aljam'an ( Hari furqan, hari pertemuan dua pasukan. )
Dalam ayat 66 disebutkan, jumlah seratus orang sabar bisa mengalahkan dua ratus orang, seribu orang sabar bisa mengalahkan dua ribu orang. Tentu saja atas izin Allah.
Dan itu telah dibuktikan pada perang badar yang fenomenal. Setelah masa Rasullah SAW semangat badar ini diterapkan pada perang Qadisiyah. Saad ibnu Waqash dengan jumlah pasukan kurang lebih 40.000 tentara berhasil mengalahkan tentara Persia di bawah komando Rustum yang membawahi 400.000 tentara. Juga pada perang Yarmuk, pasukan Khalid bin Walid berjumlah kurang lebih 40.000 mengalahkan pasukan Bizantium berjumlah kurang lebih 400.000.
Dalam konteks kekinian adalah simbol semangat, bahwa jumlah sedikit jangan gentar bila berhadapan dengan jumlah yang banyak. Tapi bukan berarti jumlah sedikit sudah pasti bisa mengalahkan jumlah yang lebih banyak.
Biasanya jumlah banyak kecenderungannya adalah terlalu percaya diri berlebihan hingga menimbulkan rasa congkak. Terbaca pada peringatan Allah SWT saat perang Hunain " dan (ingatlah) peperangan Hunain, Yaitu diwaktu kamu menjadi congkak karena banyaknya jumlah (mu), Maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu sedikitpun, dan bumi yang Luas itu telah terasa sempit olehmu, kemudian kamu lari kebelakang dengan bercerai-berai." ( QS Attaubah ayat 25. )