Lihat ke Halaman Asli

Balya Nur

Yang penting masih bisa nulis

Normalisasi-Naturalisasi Versi Bang Rojali

Diperbarui: 10 Februari 2018   11:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Kalau ada yang mengamalkan, " Kerja...kerja...kerja..." dia  adalah Bapak  Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan  Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)

 Hujan bukan cuma banjir  air, tapi juga banjir polemik. Dulu di era Ahok, tidak pernah terjadi  bencana banjir karena kata banjir diganti dengan kata genangan.  

 Di tengah polemik banjir versus genangan, bapak Sutopo berkicau, "Tidak  usah berpolemik istilah banjir atau genangan. Sebenarnya sama saja.  Intinya itu merugikan masyarakat. Harus kita atasi bersama," cuit  Pak  Sutopo di akun Twitter @Sutopo_BNPB, Selasa (21/2/2017).

 Sekarang  di tengah bencana banjir, boro-boro pada prihatin, apalagi ikut  membantu warga seperti  yang dilakukan oleh ormas Islam yang dituduh  radikal, malah pada ngeributin soal istilah normalisasi versus  naturalisasi.

 Lagi-lagi Bapak Sutopo gerah. Dia bilang, "Jangan terjebak naturalisasi dan normalisasi, yang penting aksi. "  

Walaupun tidak teriak, "kerja...kerja..kerja..." di tengah hujan bully  normalisasi dan naturalisasi, Pak Anies dan jajarannya tetap bekerja  keras sampai mengurangi jatah tidurnya. Bedanya dengan gubernur  terdahulu, kerja Anies minim sorotan camera tipi. Nggak ngaruh lah, yang  penting kerja.

 Bapak Sutopo menjelaskan, "sebenarnya sama saja  antara normalisasi dan naturalisasi. Normalisasi adalah mengembalikan  sungai seperti awalnya melalui rekayasa sipil. Biasanya dengan talud,  tanggul, dan upaya struktural lain. Tebing sungai ditalud agar tidak  longsor dan debit penampang basah sungai lebih besar."

 Sedangkan  naturalisasi, lanjut Sutopo dikutip dari detik.com, adalah pembenahan sungai dengan alamiah.  Naturalisasi memperhatikan ekosistem dan lingkungan di mana tebing  sungai tidak ditalud, melainkan ditanami pohon-pohon. Sungai yang ada  harus dilebarkan dan dikeruk lebih dahulu.

 Saya penasaran, saya mau bertanya pendapat bang  Rojak soal ribut-ribut  normalisasi-naturalisasi ,tapi dia nggak ada di rumah. Ketemu bang  Rojali, tetangganya bang Rojak. Bang Rojali punya pendapat yang out of  the box

 " Semakin banyak orang ribut, makanye mereka perlu  dinormalisasi supaya nggak musuhin ulama."

 " Kalau gue sih gampang aje. Kalau pade nggak seneng  sama Pak Anies, pada pindah aje deh daripada ngerecokin mulu kerjaannye."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline