Ade Armando tetap ngotot tidak menyebar gambar hoax atawa fitnah terkait penyebaran meme Habaib dan ulama yang diedit memakai atribut sinterklas. Alasannya, diatas meme itu ditulis kepsen, " Ini hoax ya. " Ade mengaku agar jamaah HRS tahu bahwa itu foto hoax, bwahhahahaha ...
Bagi penggiat medsos, foto asli yang diedit itu foto yang cukup populer, dan entah sudah berapa kali diedit dengan --mungkin saja -- berbagai macam versi, diantaranya, baju gamis warna putih dibuat motif bunga warna warni. Jadi aneh bin ajaib kalau Ade berniat baik mengingatkan pengguna medsos agar tidak tertipu oleh foto editan itu.
Okelah, laporan sudah dilayangkan. Kita tunggu saja. Jika misalnya---sekali lagi, misalnya-- Pak Pulisi nanti berkesimpulan bahwa postingan Ade Armando itu tidak masuk kedalam ketegori menyebarkan foto hoax atau tidak ada maksud menyebarkan kebencian pada satu golongan, maka kesimpulan itu bisa menjadi rujukan dalam apa yang disebut bermedsos sehat.
Jika itu kesimpulannya, maka bermedsos sehat itu adalah membuat meme, merubah foto seorang atau beberapa orang tokoh, badannya diganti dengan gambar binatang, atau semacamnya. Lalu disebarkan, dan hup! Beri kepsen sakti, " Ini hoax ya. " Otomatis aman dari jerat hukum, karena tidak masuk ketegori ujaran kebenciian, tapi ujaran Ade Armando.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H