Lihat ke Halaman Asli

Balya Nur

Yang penting masih bisa nulis

Usman Hamid, Sabar Mas…..

Diperbarui: 24 Juni 2015   23:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pidato Presiden yang ditunggu-tunggu soal KPK versus POLRI, isinya sungguh di luar prediksi kebanyakan para pengamat. KPK mengapresiasi, ICW juga mengapresiasi dengan catatan harus tetap dikawal. Masih banyak lagi pengamat yang mengapresiasi, karena memang pidato SBY di penghujung masa baktinya sebagai presiden nampaknya ingin meninggalkan sesuatu yang baik, dalam bahasa orang yang gemar bersinis ria sebagai pencitraan.

Usman Hamid pengggiat HAM punya pendapat berbeda. Dalam wawancaranya di TV One, Usman mencak-mencak “mengkritisi” pidato itu dengan nafas yang tersengal-sengal menandakan menahan emosi yang tertahankan. Namanya juga emosi, pendapatnya pasti tidak jernih. Misalnya dia malah seolah-olah mendorong presiden daalm pidatonya harus berperan sebagai presiden dan ketua setgab.

Usman Hamid satu contoh pembela KPK yang akan kehilangan “Panggung” orasinya jika KPK dan POLRI berdamai. Dan mungkin masih ada lagi Usman-usman yang lain. Sedang nikmat-nikmatnya tampil sebagai “pembela rakyat” dan diliput luas oleh media, tiba-tiba pidato presiden di luar dugaannya. Tapi kenapa kok saya yang sewot ya? Balya Nur, Sabar mas….

9 Okt. 2012




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline