Lihat ke Halaman Asli

Balya Nur

Yang penting masih bisa nulis

Jangan Lagi Bilang, " Rapopo."

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ra popo sudah tutup layar. Pengusung frasa aku ra popo sudah nyerah, tidak tahan menahan serangan bertubi-tubi. Kalau masih menyangkut soal lain mungkin masih tahan, tapi kalau sudah menyangkut janjinya tidka bisa dipenuhi ya popo juga, gerah juga.

Sekarang eranya ono opo? Ada apa ?

Calon pejabat mestinya belajar bertanya ada apa dengan rakyatku hari ini?

Ada apa dengan negaraku hari ini?

Jika nanti kemsikinan tidak juga menurun, ada apa? Jangan bilang, “rapopo.”

Jika korupsi nanti malah tambah merajalela, ada apa? Jangan bilang,” rapopo.”

Jika nanti sudah jadi pejabat, didatangi rakyat yang akan menyalurkan uneg-unegnya, senyumlah dan katakan, “ Ada apa? “ jangan bilang, “rapopo.”

Buang jauh-jauh frasa “rapopo.” Frasa yang nanti akan menjadikan para pejabat akan lari dari tanggung jawab, atau tidak tahu harus berbuat apa. Jika ada keluhan rakyat sekecil apa pun, sapalah, “ ada apa? “ jangan bikin frustasi rakyat dengan “rapopo.”




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline