Lihat ke Halaman Asli

Balya Nur

Yang penting masih bisa nulis

Tirani Media : Metro TV “Mengharamkan” Merah Putih

Diperbarui: 17 Juni 2015   22:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Kalau politisi PDIP “mengharamkan” sebutan merah putih bagi Koalisi Merah Putih karena dianggap kata merah putih terlalu suci untuk kelompok politisi kubu Prabowo, masih bisa dimengerti. Itulah bahasa politisi yang sudah kehabisan akal karena beberapa kali kalah di parlemen. Tapi kalau media ikut menafsirkan sebutan nama kelompok dan menggantinya dengan sebutan lain, Rhoma bilang, terlaluuuu

Begitulah yang terjadi. Metro TV semalam dalam acara Menuju Ketujuh, dengan tajuk Jokowi Melawan Tirani, mengharamkan Koalisi Merah Putih menggantinya dengan Koalisi Pendukung Prabowo. Koalisi Indonesia Hebat tetap disebut seperti itu.Tirani yang dimaksud dalam acara itu adalah KMP. Ini juga penafsiran sepihak media punya Surya Paloh itu.

Setelah pertemuan tertutup semalam dalam rangka musyawarah menuju ketua MPR RI yang dihadiri oleh KMP,DPD dan KIH, barulah dalam acara Bincang Pagi Metro TV kembali “menghalalkan” sebutan merah putih bagi Koalisi Merah putih. Dapat dibayangkan redaktur Metro TV dibikin bingung menunggu titah paduka Surya Paloh dalam menentukan kapan halal dan kapan haram sebutan merah putih bagi KMP.

Bisa jadi nanti "mengharamkan" kata Indonesia pada kepanjangan singkatan Gerindra, atau jika Partai Demokrat dianggap tidak demokratis lagi, maka mengharamkan sebutan Demokrat, menggantinya dengan Partai Milik SBY.

Kalau media sudah seperti ini, apa yang diharapkan pada pertemuan Jokowi dengan Dewan Pers, apalagi selama ini Jokowi-JK memang belum jelas komitmennya soal peran media yang netral. Bisa dimengerti, bukankah Jokowi-JK juga diuntungkan oleh sikap Metro TV?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline