Lihat ke Halaman Asli

Rangkaian Hujan

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

TETESAN HUJAN

Renungan tuhan di kala fajar

Terbelah di antara rerumputan dan alunankembara.

Tak kunjung reda asap rokok yang muskil.

Apkah kau lupa atau pura2 lupa bahwa waktu adalah keniscayaan.

Kita berdiri di gang sunyi....pada titian wakyu yang sepi

Mengharap sayup-sayup suara yang hilang.

Di antara kemanusiaan dan kebiadaban.

Jogja, November 2011

Senjaku

Aku kan katakan....wahai...senja

Bahwa dirimu hanya bagian dari perjalananku

Sebuah senja yang ingin menutup Dirinya dalam genangan air mata, Diguyur hujan dalam tangis para malaikat yang tertunduk lesu dalam

Kelamnya awan dan detak nadi yang tak dapat dihitung dengan jari.

Mata mulai sembab dengan rintik tangis kelu, dan diam yang tak berbahasa.

Untukmu senja aku mohon

jangan kau ceritakan ini pada sadisnya malam

Itu saja...

Jogja, November 2011

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline