Lihat ke Halaman Asli

balqis surhanda

seorang mahssiswi

Mahasiswa KKN Unej Bantu Manfaatkan Media Sosial dan E-Commerce untuk Tingkatkan Penjualan Keset Kaki

Diperbarui: 9 September 2021   14:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Pandemi covid-19 ini sangat merugikan bagi masyarakat Indonesia, perubahan yang signifikan terlihat dari cara bertahan hidup masyarakat menjalin kehidupan sosial dan menggerakan roda perekonomian. Cerme Lor merupakan salah satu desa yang berada di wilayah Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Penduduk Cerme Lor memiliki bermacam-macam profesi pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, mayoritas Mayoritas penduduk desa Cerme Lor ini memiliki mata pencaharian buruh pabrik, pekerja kantor, pengelola tambak, dan pelaku UMKM. Hal ini dikarenakan di Desa Cerme Lor terdapat banyak tambak mulai dari udang, ikan dan garam. Dan juga desa ini berada tidak jauh dari pusat Kabupaten Gresik yang dimana merupakan kawasan industri. Usaha mikro dan kecil menengah (UMKM) salah satu sektor usaha terkena dampak pandemi COVID-19. Banyak usaha-usaha masyarakat yang mengalami penurunan pendapatan tidak terkecuali usaha pembuatan keset kaki milik Ibu Musni.

Penurunan pendapatan yang sangat drastis dari biasanya atau sebelum pandemi COVID-19, dimana sebelumnya per-hari Bu Musni dapat membuat dan menjual 5-6 kodi keset namun sejak adanya pandemi menurun menjadi 1 kodi per-harinya atau bahkan pernah sehari tidak ada yang beli sama sekali. Serta bahan baku untuk pembuatan keset kaki ini harus diambil dari Solo, Jawa Tengah, dan mengalami kenaikan harga dari biasanya, sehingga membuat Bu Musni memutar otak agar usahanya tidak gulung tikar dan tetap bertahan di era pandemi ini.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, karena adanya pandemi Covid-19, pelaku usaha tetap diharapkan untuk bisa bertahan pada saat seperti ini, meskipun dengan adanya pembatasan yang diberlakukan oleh pemerintah. Pelaku usaha sangat banyak yang mengalami penurunan pendapatan. Penulis sebagai mahasiswa KKN BTV 3 UNEJ yang melakukan program kerja inovasi produk dan melakukan pemasaran melalui media sosial dan e-commerce akan membantu pelaku umkm untuk meningkatkan kembali pendapatan yang sebelumnya sangat menurun. Inovasi produk dilakukan agar menarik banyaknya pembeli dan untuk meningkatkan efisiensi produk. Inovasi produk harus terus untuk dilakukan agar produk menjadi terus berkembang. Inovasi produk yang dilakukan pada program kerja yaitu membuat bentuk dan desain baru untuk keset kaki disini penulis juga meyarankan sasaran untuk membuat tatakan untuk membuat gelas, piring maupun sendok agar menambah inovasi produk tersebut. Inovasi tersebut diharapkan dapat membuka pasar baru.

Dok. pribadi

Selain inovasi produk di dalam program kerja ini juga, terdapat melakukan pemasaran melalui media sosial dan e-commerce. Sebelumnya, sasaran juga telah membuat nama untuk usahanya tetapi hanya dipasarkan melalui mulut ke mulut tanpa menggunakan media sosial atau semacamnya. Lalu sasaran meminta saya untuk memberikan inovasi terhadap nama untuk usahanya. Pemasaran dengan melalui media sosial dan e-commerce ini juga dapat memudahkan perluasan pasar karena banyak masyarakat yang telah mengenal dan menggunakan media sosial dan e-commerce. Melalui program kerja ini, saya memberikan saran dan mengajak sasaran untuk memasarkan produknya melalui media sosial dan e-commerce. Adanya pemasaran yang melalui media sosial diharapkan dapat menjangkau pasar yang lebih luas yang akhirnya dapat menaikkan hasil penjualan.

(Balqis Surhanda 180810301009/FEB/KKN17/Cerme Lor/Wazirotus Sakinah, S.Pd., M.T.)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline