Lihat ke Halaman Asli

Balqis Maharani

Mahasiswa/Mahasiswi

Pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Efektivitas Pengambilan Keputusan di Perusahaan BUMN

Diperbarui: 24 Oktober 2024   00:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendahuluan 

Sistem Pengendalian Manajemen (SPM) adalah serangkaian mekanisme yang dirancang untuk membantu manajemen dalam mengarahkan dan mengendalikan aktivitas organisasi agar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Dalam konteks perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara), pengendalian manajemen menjadi sangat penting mengingat skala operasi yang besar, keterlibatan pemerintah, serta tuntutan transparansi dan akuntabilitas yang lebih tinggi. 

BUMN memiliki peran strategis dalam perekonomian nasional, karena mereka beroperasi di sektor-sektor penting seperti energi, transportasi, telekomunikasi, dan keuangan. Oleh karena itu, efektivitas pengambilan keputusan di dalam BUMN sangat dipengaruhi oleh keberadaan dan kualitas sistem pengendalian manajemen yang diterapkan. Keputusan yang diambil oleh manajemen BUMN harus sejalan dengan tujuan perusahaan yang tidak hanya berfokus pada keuntungan, tetapi juga pada kesejahteraan publik dan pembangunan ekonomi nasional. 

Pengendalian manajemen yang efektif mencakup berbagai aspek seperti perencanaan, penganggaran, pelaporan kinerja, hingga penilaian risiko. Dengan demikian, pengendalian manajemen berfungsi sebagai alat yang membantu manajemen dalam membuat keputusan yang didasarkan pada data yang akurat, informasi yang relevan, dan analisis yang komprehensif. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa dalam praktiknya, banyak BUMN menghadapi tantangan dalam menerapkan SPM secara efektif. Beberapa tantangan tersebut antara lain adalah adanya birokrasi yang rumit, intervensi politik, serta kurangnya fleksibilitas dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu, penting untuk mengeksplorasi lebih jauh bagaimana SPM dapat memengaruhi efektivitas pengambilan keputusan di BUMN dan faktor-faktor apa saja yang dapat mendukung atau menghambat penerapan SPM tersebut. 

Artikel ini akan membahas pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen terhadap efektivitas pengambilan keputusan di perusahaan BUMN. Tujuannya adalah untuk menganalisis sejauh mana SPM yang diterapkan mampu membantu manajemen dalam mengambil keputusan yang optimal dan sesuai dengan tujuan perusahaan serta bagaimana hambatan yang ada dapat diminimalisasi. 

Pembahasan 

Dalam perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara), Sistem Pengendalian Manajemen (SPM) memainkan peran krusial dalam menjaga efisiensi operasional dan memastikan pencapaian tujuan strategis perusahaan. Efektivitas pengambilan keputusan dalam BUMN sangat bergantung pada seberapa baik SPM diterapkan. Untuk lebih memahami pengaruh SPM terhadap efektivitas pengambilan keputusan, berikut adalah beberapa aspek penting yang perlu dibahas: Dalam perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara), Sistem Pengendalian Manajemen (SPM) memainkan peran krusial dalam menjaga efisiensi operasional dan memastikan pencapaian tujuan strategis perusahaan. Efektivitas pengambilan keputusan dalam BUMN sangat bergantung pada seberapa baik SPM diterapkan. Untuk lebih memahami pengaruh SPM terhadap efektivitas pengambilan keputusan, berikut adalah beberapa aspek penting yang perlu dibahas: 

1. Peran Sistem Pengendalian Manajemen (SPM) dalam Pengambilan Keputusan SPM adalah kumpulan alat dan proses yang digunakan untuk mengarahkan dan mengontrol aktivitas organisasi guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam konteks pengambilan keputusan, SPM memberikan kerangka kerja yang jelas bagi manajemen untuk menilai situasi, memilih alternatif terbaik, dan mengevaluasi dampak keputusan yang diambil. Dengan adanya pengendalian manajemen yang baik, BUMN dapat mengurangi ketidakpastian dan mengelola risiko secara lebih efektif. 

SPM berfungsi melalui beberapa komponen utama:

 - Perencanaan dan Penganggaran: SPM membantu dalam merumuskan rencana strategis dan alokasi sumber daya melalui proses penganggaran yang terstruktur. Dengan adanya perencanaan yang matang, manajemen dapat membuat keputusan yang lebih terarah dan sesuai dengan visi perusahaan. Perencanaan dan penganggaran adalah dua komponen utama dalam Sistem Pengendalian Manajemen (SPM) yang berfungsi untuk memastikan bahwa sumber daya perusahaan digunakan secara optimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Berikut adalah penjelasan masing-masing komponen: 

a. Perencanaan (Planning) : adalah proses menetapkan tujuan dan merumuskan strategi serta tindakan yang diperlukan untuk mencapainya. Dalam konteks SPM, perencanaan memainkan peran penting dalam pengendalian manajemen karena memberikan panduan bagi organisasi dalam mengambil keputusan di masa mendatang. 

Beberapa elemen kunci dalam perencanaan adalah: Tujuan Jangka Pendek dan Jangka Panjang: Perencanaan mencakup perumusan tujuan-tujuan yang harus dicapai dalam periode tertentu, baik jangka pendek (biasanya tahunan) maupun jangka panjang (lebih dari lima tahun). 

  • Strategi dan Taktik: Dalam perencanaan, manajemen menetapkan strategi untuk mencapai tujuan jangka panjang, serta taktik atau tindakan spesifik untuk mencapai tujuan jangka pendek. 
  • Sumber Daya: Perencanaan mencakup identifikasi sumber daya (seperti modal, tenaga kerja, dan teknologi) yang diperlukan untuk melaksanakan strategi dan taktik yang dirancang. 
  • Penjadwalan: Proses perencanaan juga melibatkan penetapan jadwal waktu untuk setiap aktivitas utama agar pencapaian tujuan dapat dilakukan dalam batas waktu yang ditentukan. 
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline