Kota Lama Semarang dinyatakan sebagai destinasi wisata terlaris pada liburan lebaran 2022, berada di peringkat pertama propinsi Jawa Tengah. Mengalahkan Kawasan Borobudur Magelang yang berada di urutan ke 2 . Di posisi ke 3 adalah Pantai Menganti Kebumen.
Berdasarikan informasi Sub.Koordinator Pengembangan Pasar Disporapar Jawa Tengah, Kota Lama Semarang dikunjungi oleh 162.719 wisatawan, Candi Borobudur Magelang 153.070 dan Pantai Menganti Kebumen 115.775 kunjungan pada liburan lebaran 2022. Padahal dulu kawasan ini terkesan tak terawat dan tak bersih. Bagaimana kondisi sekarang yang cemerlang?
Sebelum pandemi saya berulangkali berkunjung ke Kota Lama Semarang. Banyak kerabat yang tinggal di dekat Kota Lama Semarang. Rabu, 18 Mei 2022 saya berangkat ke Semarang dengan menggunakan moda traportasi shuttle (Alhamdulillah justru dapat bis pariwisata dari tour & travel terkenal. Nyamanlah!).
Saya tidak menggunakan transportasi kereta api dikarenakan belum sempat booster, padahal Stasiun Tawang yang merupakan stasiun kereta api pertama di Indonesia berada di area Kota Lama. Yang pasti saya tidak berminat naik pesawat terbang ke Semarang dari airport Soekarno Hatta karena persiapan dari rumah, perjalanan dari dan ke airport
(baik di Cengkareng Tangerang maupun airport Semarang) dapat memakan waktu hingga 5 jam. Padahal jika menggunakan transportasi darat sekarang hanya memerlukan waktu sekitar 6 jam.
Kota Lama Semarang di Malam Hari
Saya tiba di gerbang tol Kalikangkung bersamaan waktu Maghrib. Dijemput oleh mobil Honda Mobilio yang dikemudikan oleh sepupu. Hari sebelumnya kakak saya juga datang dari Jawa Timur. Begitu meletakkan barang di Hotel Raden Patah (Hotel pertama yang berdiri di Kota Lama. Sejak zaman Belanda bangunan hotel ini selalu berfungsi loh!) saya dan kakak langsung berjalan-jalan menuju pusat Kota Lama Semarang.
Sebenarnya Hotel Raden Patah ini sudah berada di pusat dan jalan utama Kota Lama Semarang (Jln Let.Djend Soeprapto). Di depan hotel terlihat bangunan lama namun terang benderang yang kini telah menjadi restoran Sai Ramen (Sebelumnya bangunan ini digunakan untuk Filosofi Kopi , kedai kopi milik public figure di dunia sinema). Sebelum tahun 2019 (Sebelum Filosofi Kopi beroperasi) bangunan tersebut kosong ,
gelap dan bagi orang yang penakut pasti nggak berani menatap bangunan tersebut. Kalau saya sih biasa saja karena becak langganan (Jika berlibur di Semarang tanpa membawa mobil) mangkal dan istirahat di depan bangunan tersebut...hahaha....
Saya melihat-lihat Metro Parking Park yang dahulu terkenal dengan sebutan Hotel Jensen (eks Asrama Belanda yang berpuluh-puluh tahun menjadi bangunan yang teronggok). Kini terang benderang dan ramai wisatawan. Bangunannya sih sudah tidak ada lagi. Sayang ya padahal itu bangunan bersejarah loh.