Lihat ke Halaman Asli

Anna R.Nawaning S

Writer , Sociopreneur , Traveler and Education Enthusiast

Heart Attack, Tentang Seorang Freelancer Thailand

Diperbarui: 19 Juli 2017   22:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Konferensi Pers Heart Attack (Dok.Pribadi)

Film Thailand yang di Indonesia berjudul “Heart Attack” ini dibintangi oleh Sunny Suwanmethanont, Davika Hoorne dan Violette Wautier. Dalam dunia perfilman di Thailand mereka bukanlah nama yang asing. Sunny si pemeran pria dan Violette Wautier yang berperan sebagai sahabat sekaligus agency atau manager pemeran pria hadir di Jakarta pertengahan September lalu.

Film-nya sudah mulai ditayangkan tanggal 9 September 2015 di jaringan bioskop CGV Blitz, Cinemaxx Theater dan Platinum Cineplex. Sebagai penggemar film Thailand (semenjak film ATM yang bikin saya ngakak nyaris kejungkel dari kursi bioskop) merasa harus menyempatkan diri menyaksikan film ini.

Daaan Komik, Kompasianers pecinta film membuka kesempatan kepada kami untuk ‘Meet and Greet’ dan konferensi pers dengan pemeran utama dan sutradara film “Heart Attack”, Nawapol Thamrongrattanarit. Nawapol juga merupakan penulis skrip untuk The Billionaire (2011), Seven Something (2012) dan Bangkok Traffic (Love) Story (2009).

Untuk film “Heart Attack” judul di Thailand-nya adalah “Freelancer”. Satu film yang sangat direkomendasikan bagi pekerja lepas atau-pun bukan pekerja lepas. Bagi pekerja lepas setidaknya membuka mata perlunya menjaga kesehatan dan hubungan baik (silaturahim) dengan orang-orang yang kita cintai serta menikmati ‘me time’. Sedangkan bagi bukan pekerja lepas dapat melihat bahwa menjadi pekerja lepas bukan berarti seseorang bisa ongkang angking kaki, santai dan seenaknya mengerjakan pekerjaan yang diamanahkan kepada seorang Freelancer.

Ceritanya mengenai Yoon, seorang fulltime freelancer di bidang desain grafis yang selalu kerja,kerja dan kerja sampai jatuh sakit! Setelah sakit ia berobat di rumah sakit, dan menjadi pasien seorang dokter cantik bernama Imm. Dokter Imm tidak sekedar memberikan saran medis, namun juga memberikan saran agar Yoon melakukan gaya hidup yang sehat dan menata kehidupannya dengan berbagai prioritas dalam hidup di dunia.

Waktu menikmati kesendirian dengan pikiran yang damai (istilah kekiniannya disebut “me time”) merupakan waktu yang sangat diperlukan sebagai prioritas utama dari seseorang – khususnya pekerja keras. Dokter Imm sebagai “kunci” dalam film ini justru sepertinya lebih sedikit terlihat di layar dibandingkan tokoh manager/assisten/sahabat Yoon yang diperankan oleh Violette Wautier.Kisah asmara dalam film ini terasa tidak klise, memiliki banyak hikmah bagi yang cerdas mengamatinya. Akhir film ini juga unpredictable. Nggak klise...

Jika sudah tidak ada waktu untuk menyaksikan di bioskop, silakan saksikan original movie-nya nanti yaa....




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline