Lihat ke Halaman Asli

Sadis & Kampungan-nya Perilaku Politisasi Agama Orangtua Jokowi

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Semakin dekat hari H menjelang pilpres berbagai cara dilakukan oleh pelaku-pelaku politik untuk melakukan black campaign (kampanye hitam),terhadap lawan-lawan politiknya. Diantara Capres yang santer diberitakan dimedia massa mengerucut ke empat nama capres yang maju di pilpres 2014 ,yakni : Ir Joko Widodo,Prabowo Subianto , Aburizal Bakr & Jendral Pramono Edhie.

Diantara tiga nama diatas yang paling moncer elektabilitas adalah Ir.Joko Widodo capres yang diusung oleh PDIP , Nasdem,PKB,PKPI,rata-rata 37% popularitasnya hasil dari  berbagai lembaga survey.

Melihat moncernya elektabilitas Jokowi nama lain dari Ir.Joko Widodo,membuat para pesaing politiknya untuk memasang berbagai strategi untuk mengurangi elaktabilitas tersebut menjelang pilpres dengan mengangkat issue lama yang pernah di sentil oleh Bung Rhoma Irama dalam ceramahnya di di Masjid Al Isra Tanjung Duren, bahwa bung Rhoma pernah menyatakan bahwa Orangtua (bapak) dari Jokowi adalah penganut Kristen .

Hal ini lansung dibantah oleh Sujatmi (Ibu Kandung Jokowi ) : Ibunda Jokowi, Sujiatmi: saya dan suami saya Muslim dan sudah haji. Begitu pula semua anak2 saya juga sudah haji semua. Kedua orang tua (Kakek Nenek Jokowi) juga Muslim. Silahkan Lihat Link : http://infoindonesiakita.com/2012/08/09/difitnah-kafir-ternyata-jokowi-dan-keluarganya-sudah-haji-semua/

Orang-orang yang memfitnah Jokowi dan Keluarganya sebagai Kafir mudah2an sadar. Jika tuduhan tsb tak benar, merekalah yang kafir dan amal mereka sia-sia di akhirat nanti.

“Saya sudah maafin Bang Haji kok.Mungkin dia lagi khilaf atau lupa,ya nggak tahu tapi tetap saya maafkan”.(Sujiatmi,Ibunda Jokowi),seperti kutipan : http://politik.kompasiana.com/2012/08/10/orang-tua-jokowi-kristenbenarkah-rhoma-membuat-fitnah-478158.html

Terlepas siapa yang harus menang di pilpres nanti,kadang dalam politik bukan sekedar ghibah yang dosanya sama dengan memakan daging mayat saudaranya sendiri yang dilakukan.

Tapi fitnah juga dilakukan. Tak jarang dilakukan di masjid dengan dalih “dakwah”. Mengkafirkan sesama Muslim pun dilakukan meski dosanya amat besar. Bukan cuma “musuhnya” yang difitnah sebagai kafir, tapi juga ibu dan bapak musuhnya meski mereka adalah Muslim.

Kita harus bisa membedakan mana fitnah politik, dan mana dakwah Islam agar nama Islam tidak dicemari oleh tindakan buruk seperti fitnah.

Ada beberapa ulama yang memang enggan berpolitik. Sebagian ustad ada yang memilih berpolitik. Mungkin inilah akibat jika tidak berhati2 dalam berpolitik. Akhirnya bisa melakukan fitnah mengkafirkan sesama Muslim dan keluarganya. Ironis juga jika dilakukan di masjid2 dan sebagian jema’ah ada yang percaya. Padahal besar dosanya jika kita tahu karena yg bersangkutan bisa jadi kafir jika tuduhannya tak benar.

Dunia atau politik itu terlalu murah jika ditukar dengan Akhirat. Sebagai seorang Muslim, kita harus senantiasa jujur dan amanah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline