Baru saja Personel boyband Shinee, Kim Jong Hyun alias Jonghyun meninggal akibat keracunan gas beracun yaitu gas monoksida.
Menlansir dari CNNIndonesia, gas monoksida ini tidak berwarna dan tak berbau, dan tak mengiritasikan kulit tak hera orang yang mengalami keracunan monoksida tak sadar bahwa dirinya keracunan. Adapun keracunan paling sering di ruangan tertutup. Hal ini tentu dapat menimpa siapa saja, terutama apabila seseorang yang terlalu banyak menghirup gas yang dihasilakan dari berbagai pembakaran misalnya gas, minyak, kayu atau arang.
Keracunan karbon monoksida bisa berbahaya untuk kesehatan, jika tak langsung ditangani, orang yang mengalami keracunan karbon monoksida bisa berakhir dengan kematian. Hal ini gas berbahaya dapat cepat menyebar di udara dan dengan cepat masuk ke dalam paru-paru dan mengikat sel darah merah, dan membuat tubuh menjadi kekurangan oksigen.
Dikutip dari 247 Home Rescue, beberapa tanda awal keracunan karbon monoksida adalah sakit kepala dan lemas. Namun dalam kondisi lanjutan, keracunan karbon dioksida bisa menyebabkan muntah, tak sadar (pingsan) kerusasakan otak dan berujung pada kematian.
Gejala itu ditandai dari seseorang yang mengalami keracunan CO atau karbon monoksida. Mulai dari mual dan muntah, napas pendek, pandangan tak jelas, kebingungan, berubahnya warna kulit menjadi tak normal seperti membiru, memerah, atau pucat, dada terasa sakit dan menunjukan tanda-tanda seperti orang mabuk. Hal ini tak mudah mengenali gejala seserang keracuna karbon monoksida karena mirip dengan gejalanya influenza.
Bagaimana cara mengatasinya?
Mungkin anda bingung bagaimana hal ini akan terjadi pada anda, lalu apa yang harus dilakukan bila orang mengalami keracunan monoksida? Mengutip berbagai sumber, berikut pertolongan pertama pada korban keracunan karbon monoksida atau CO:
Tahap pertama, Pindahkan korban dari area ruangan yang penuh karbon monoksida atau bukan jendala dia area yang tertutup agar oksigen dapat masuk.
Tahap kedua, jika korban mengalami tak sadakan diri maka periksalah kondisi fisiknya apakah ada luka atau tidak. Perlu di perhatikan jika salah penanganan awal akan berakibat fatal.
Tahap ketiga, segera hubungi layanan kesehatan darurat.
Tahap Keempat, periksalah pernapasan dan detak jantung sampai petugas kesehatan datang. Jika korban tak sadarkan diri namun masih bernafas, maka posisikanlah korban dalam recovery position atau pertolongan pertama posisi pemulihan untuk menjaga korban yang tak sadar agar tetap terbuka.