Lihat ke Halaman Asli

Idul Fitri, Cinta yang Berhimpun

Diperbarui: 10 Juni 2018   13:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.pribadi

Cinta merupakan salah satu instrumen paling efektif dalam mendidik anak. Saat Ramadhan, anak-anak sudah banyak belajar dan merasakan cinta. Cinta ibunya saat menyiapkan makan sahur dan berbuka, cinta ayahnya yang memimpin sholat berjamaah, cinta saudaranya yang bersama-sama menghabiskan waktu, dan cinta sesama dengan berbagi dan bersedekah. Dan yang terpenting adalah cinta kasih sayang Allah yang memberikan kebahagian.

Idul Fitri, adalah saatnya cinta seluruh semesta berhimpun. Kehadirannya sangat sakral untuk dinikmati, dan semua bersuka cita menyambutnya. Namun demikian ekspresi yang kita tunjukkan hendaknya tidak mengkerdilkan maknanya. Ajak anak-anak kita untuk bersyukur dengan mengumandangkan takbir, tahmid dan tahlil. Dan ajak anak dan jelaskan saat memberikan zakat fitrah.

Cinta pada saat Idul Fitri menumbuhkan kasih sayang antara orangtua terhadap anaknya, anak terhadap orangtuanya, keluarga terhadap tetangga, dan kasih sayang terhadap semua manusia penghuni bumi. Itulah indahnya kita saling bersilaturahmi dan memaafkan.

Anak-anak dibawah lima tahun masih berpikir secara konkret. Jika kita memberikan contoh bahwa Idul Fitri adalah saatnya memakai baju baru dan makan enak, maka hanya itu yang tertanam di benak anak. Bagaimana jika suatu saat kita tidak bisa membelikan baju baru?. Padahal saat idul fitri, itulah saat terbaik bagi kita memberikan contoh nyata tentang cinta dan kasih sayang.

Tentang silaturahmi dan saling memaafkan.  Sehingga anak kita bukan hanya mengalami dan menjalani rangkaian berlebaran tetapi juga mengetahui mengenai apa yang dilakukan. Misalnya mengajak mereka untuk berkunjung ke sanak keluarga, kerabat  dan tetangga. Apabila itu saudara jauh, jelaskan hubungan dengan anak kita. Apakah itu tantenya, pamannya, neneknya dan lain-lain.

Ajak anak berziarah, agar menghormati para leluhur mereka. Tradisi sungkeman juga perlu kita jelaskan maknanya, yaitu saling memaafkan. Idul Fitri atau lebaran adalah saat yang tepat menstimulasi kecerdasan sosial emosi, dan agama moral mereka. Dan juga menumbuhkan cinta kasih sayang di hati mereka yang masih murni.

Semoga kekuatan cinta saat Idul Fitri tiba ini mampu melahirkan energi untuk menumbuhkan dan merawat cinta dalam keluarga yang hangat dan senantiasa rindu akan kasih sayangNya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline