Wahai kau wakil rakyat yang gila hormat
Mari bernostalgia bersama rakyat!
Tiga tahun silam,
Sebelum pantatmu merasakan empuknya kursi Istora Senayan
Kau datangi rakyatmu.
Tak segan-segannya kau telusuri lorong-lorong pasar, temui para pedagang.
Seolah merakyat,
Tak pernah lelah keluar masuk kampung dan bahkan rela bermalam di pondok warga.
Beribu janji kau umbar
Janji bahwa kau akan mengutamakan rakyat.
Ya, rakyat dan kepentingannya di atas segalanya.