Sutradara : Ping Lumpraploeng
Pemain : Theeradej Wongpuapan, Ratnamon Ratchiratham
Genre : Thriller
"Semua akan baik-baik saja."
Kalimat ini seringkali terucap sebagai bentuk optimisme atau malah penyangkalan bahwa semuanya tidak mungkin baik-baik saja. Biasanya kalimat tersebut pasti selalu ada dalam film survival, seperti The Pool. Layaknya film survival lainnya seperti 127 Hours (2010), Adrift (2018), dan Buried (2010), The Pool juga berpusat pada satu tempat, satu background cerita dan satu karakter yang berjuang untuk tetap bertahan hidup. Di sini, seluruh isi filmnya digerakkan oleh karakter yang bisa disebut one man show. Karakter inilah yang akan menemani kita selama kurang lebih 90 menit. Kita akan lihat bagaimana usahanya bertahan hidup dengan perlengkapan dan suplai makanan yang terbatas.
The Pool bercerita tentang Day (Theeradej Wongpuapan), seorang kru artistik film, yang ketiduran di kolam renang setinggi enam meter saat kolam sedang surut. Saat pacarnya, Koi (Ratnamon Ratchiratham), datang menemuinya untuk memberi kejutan, Koi harus bernasib dengannya, tercebur ke dalam kolam dan tak bisa keluar. Koi yang tak sadarkan diri setelah tercebur membuat Day panik setengah mati dan berusaha keluar dengan peralatan seadanya. Sialnya, bukan manusia yang datang ke kolam itu, tapi seekor buaya yang terlepas akibat banjir juga ikut tercebur ke dalam kolam yang sama. Selain harus menahan dingin, haus, dan lapar, Day harus menjaga Koi agar tidak dimakan buaya yang juga sedang lapar itu.
Setelah menonton dan merenungi film ini, saya merasa keseluruhan film ini ibarat perjuangan hidup Day yang selalu menghadapi cobaan tanpa henti dalam karir dan percintaannya dengan Koi. Karirnya yang stagnan dan jarang diapresiasi orang, terbukti ia sering dimarahi sutradara, membuatnya stres tapi tak punya banyak pilihan untuk berkarir di bidang lain. Mungkin hanya ini kemampuan terbaiknya yang kadang dipandang sebelah mata oleh banyak orang. Setelah syuting selesai, Day menikmati kesendiriannya bersantai di atas pelampung. Hidupnya serasa lebih tenang saat para kru pergi meninggalkannya. Namun, ketenangannya ini malah membawanya ke kesialan yang bertubi-tubi dan dia tak siap menghadapi semua itu, seperti saat menerima kenyataan bahwa Koi hamil. Komitmen dan tanggung jawab yang besar jadi menghantuinya, mungkin lebih menakutkan dibanding buaya yang siap melahapnya kapan saja.
Untuk urusan ketegangan, The Pool tak bisa dianggap remeh. Dibuka dari sudut pandang Day yang coba menghindar dari terkaman buaya, film ini mulai bercerita soal kejadian enam hari sebelumnya, yaitu saat syuting sedang berlangsung. Ketegangan mulai terasa saat buaya tercebur ke kolam itu dan terjebak bersama Day dan Koi di dasar kolam. Day harus bisa menyiasati banyak cara untuk mengalihkan perhatian sang buaya. Bolak-balik ke lubang drainase dan merangkak di dalamnya bisa menjadi bagian paling menegangkan. Sebagai orang yang sangat takut dengan buaya, jelas ini mimpi buruk bagi saya. Mungkin kalau saya jadi Day, saya sudah pasrah saja tubuh saya dikoyak-koyak buaya. Namun, sangat disayangkan, tingkat ketegangan yang maksimal bisa terganggu dengan CGI buaya yang kadang tampak tak mulus. Beberapa cacat logika pun tak luput dari film ini.
Jika teman-teman ingin menonton sesuatu yang menegangkan dan menguji adrenalin, The Pool adalah pilihan yang tepat. Kita bisa dibuat gregetan menyaksikan Day dan Koi menghindari dimangsa buaya berkali-kali. Film ini suatu penyegaran yang berbeda di tengah banyaknya film action yang sedang tayang, bisa menjadi pilihan alternatif yang unik untuk ditonton.
The Pool tayang mulai 15 Mei 2019 di bioskop CGV Cinemas, Cinemaxx Theater, Flix Cinema, Lotte Cinema dan Kota Cinema.
Skor 6/10