Lihat ke Halaman Asli

Eka Saji Raga

Diperbarui: 24 Juni 2015   08:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dia bingung akupun bingung kamipun hening dalam canggung
walau sudah tada benang menempel diraga yang haus
Tapi mulai mana kami mengendus?

Diam dalam tatap penuh merah jambu' membisu!
Rangkak bergelayut
Hanya diam, tak takut tapi ber-insut lembut
Memacu denyut

Ketika raga mengukur raga
Tempelkan jiwa penuh rasa

Tembok tipis tertutup bukit mengelitik
Undang jerit

Deburan ombak getarkan sukma
Bersatu dentum gaib tak berujud
Pompakan kobar angan menjemput asa suka
Kikuk tanpa tunjuk

Leleh peluh merah iring jerit
Hening, sunyi!
Lenguh lelah tanpa minta
Susulah pintu rasa terbuka'
Koyak berderit#
#Kekeh tawa nyanyikan cita
Melepas anak sebutlah sang tua

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline