Lihat ke Halaman Asli

APOLLO_ apollo

TERVERIFIKASI

Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Teologi Penebusan Anselmus, Gregorius

Diperbarui: 1 Maret 2024   17:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teologi Penebusan Anselmus, dan Gregorius/dokpri

Gregorius dari Nyssa adalah salah seorang Bapa Gereja yang berasal dari Kapadokia.  Bersama dengan Gregorius dari Nazianzus dan Basilius Agung, ia diberikan gelar Bapa-bapa Kapadokia.[  Salah satu sumbangan penting dari mereka adalah melakukan integrasi kebudayaan klasik ke dalam agama Kristen. 

Gregorius dari Nyssa adalah adik dari Basilius Agung. Gregorius dilahirkan di Kaisarea pada tahun 335. Sama seperti Basilius, pada awalnya Gregorius mempelajari dan menekuni retorika.  Akan tetapi, ia kemudian meninggalkan pekerjaan itu dan hidup sebagai seorang pertapa dengan menjauhkan diri dari kehidupan duniawi. Gregorius menaruh perhatian pada teologi mistik dan kontemplasi.  Pada tahun 372, Gregorius dipanggil menjadi uskup di sebuah kota di Kapadokia, yaitu Nyssa.  Itulah sebabnya ia dikenal dengan nama Gregorius dari Nyssa. Sebelum menjadi Uskup Nyssa,  pernah menikah dan sempat menjalani kehidpan dalam sebuah biara. Gregorius menghadiri Konsili Konstantinopel dan memainkan peranan penting dalam konsili ini. Gregorius dari Nyssa meninggal tahun 395.

Sebagai salah satu dari Bapa-bapa Kapadokia, Gregorius dari Nyssa kerap kali dituding penganut triteis (percaya kepada tiga Allah). Dalam usahanya menjawab tudingan ini maka ia membuat sebuah tulisan berjudul Quod Non Sint Tres Dii (Tidak Ada Tiga Allah). Gregorius menguraikan pemikirannya tentang keesaan Allah:

Anselmus adalah seorang teolog dan filsuf yang hidup pada abad Pertengahan. Ia adalah seorang yang sangat terkemuka di antara pemikir-pemikir Skolastik. Anselmus dilahirkan pada tahun 1033 di Aosta, Italia. Ayahnya adalah seorang bangsawan di Italia yang bernama Gundulph dan ibunya bernama Ermenberga.

Pada tahun 1056 Anselmus menyeberang pegunungan Alpen dan berdiam di Burgundy, Perancis. Namun tidak lama kemudian ia berpindah lagi ke Bec, di Normandy. Di sini Anselmus memasuki biara dipimpin oleh Lanfranc, seorang pemimpin biara yang memiliki kepribadian yang sangat menarik. Pada tahun 1060 Lanfranc diangkat menjadi uskup agung di Canterbury dan Anselmus diangkat menjadi penggantinya di Bec.

Anselmus adalah seorang yang sangat pandai. Karena hubungannya dengan Lanfranc maka Anselmus berkali-kali mengunjungi Inggris atas undangan raja Inggris, William Rufus. Perkunjungan-perkunjungan tersebut menyebabkan Anselmus menjadi sangat terkenal di Inggris.

Lanfranc meninggal dunia pada tahun 1089. Belum terdapat kesepakatan tentang siapa yang akan menggantikan kedudukan Lanfranc, sehingga keuskupan agung Canterbury kosong selama tiga tahun. Tahun 1093 raja William sakit keras dan di tempat pembaringannya ia memilih Anselmus sebagai uskup agung Canterbury. Anselmus mengatakan  dirinya tidak cocok dengan jabatan tersebut. Namun raja memaksanya sehingga Anselmus mengajukan persyaratan  ia bersedia menerima jabatan tersebut asal saja raja mau menaatinya sebagai bapa rohaninya dan mengakui Urbanus 11 sebagai Paus.

Segera timbul perselisihan dengan raja mengenai tanah keuskupan dan siapa yang membayar pajak keuskupan agung. Perselisihan ini menjadi rumit dengan masalah pengakuan atas Urbanus 11 sebagai Paus serta ketetapan tentang hak uskup agung untuk mengetuai persidangan para uskup. Berhubungan dengan jabatan uskup agungnya ia meminta pallium (tongkat kekuasaan) kepada Paus dan bukan kepada raja. Utusan Paus membawa pallium dan menaruhnya di altar Canterbury dan Anselmus menerimanya dari tempat itu. Tindakan ini menunjukkan  Anselmus hanya mau menaati Paus dan jabatan uskup agungnya diterimanya dari Paus dan bukan dari raja Inggris.

Pada tahun 1097 Anselmus pergi ke Roma tanpa sepengetahuan William. Sementara itu Anselmus menghadiri Konsili Bari, 1098 dan Konsili Lateran pada tahun yang sama. Di Roma ia mulai mempelajari dengan teliti tentang keputusan-keputusan yang melarang investiture awam dan tentang kesetiaan. Ia tinggal dengan Hugh dari Lyons hingga ia dipanggil kembali oleh raja yang baru, yaitu Hendrik I pada tahun 1100.

Anselmus menerima panggilan tersebut dan kembali ke Inggris serta menduduki kembali kursi keuskupan agung Canterbury. Sekarang ia bertekad untuk melaksanakan investiture tanpa kompromi. Memang selama ini gereja-gereja di Inggris sangat dikuasai oleh sang raja dan para bangsawan. Hendrik I menuntut agar Anselmus mengikrarkan kesetiaannya kepada raja, namun Anselmus menolaknya dengan keras. Maka mulailah pertikaian mengenai investiture awam lagi di Inggris. Anselmus meminta nasihat kepada Paus di Roma dan Paus berpihak kepadanya.

Pada tahun 1105 Paus Pascal mengekskomunikasikan uskup-uskup yang diangkat oleh Hendrik I. Anselmus sendiri mengancam raja dengan tindakan ekskomunikasi. Perundingan perdamaian berjalan selama dua tahun dan berakhir di London pada tahun 1107. Anselmus meninggal 21 April 1109. Pada tahun 1720 Paus Clemens XI menetapkannya sebagai doktor gereja.

Logika hutang, sejak zaman Anselmus, pada dasarnya bersifat individualistis dan moralistik, dan karena itu tidak mampu membiarkan kita memperhitungkan masalah-masalah struktural yang lebih besar seperti krisis ekologi yang akan datang atau rasisme sistematis. Sebaliknya, logika iblis sering digunakan sebagai mekanisme kambing hitam, menargetkan dan mengidentifikasi kelompok masyarakat yang terpinggirkan untuk menjelek-jelekkan mereka. Namun, mungkin saja kita bisa mendapatkan kembali sosok iblis, namun dalam konteks yang lebih struktural.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline