Manungsa Mung Ngunduh Wohing Pakarti
Apa dampak pada kata "Manungsa Mung Ngunduh Wohing Pakarti" atau diterjemah secara sederhana adalah (Baik Dan Buruk Kehidupan Manusia Adalah Akibat Perbuatan Dirinya Sendiri). Arti kata sejajat dengan Manungsa Mung Ngunduh Wohing Pakarti
Adalah umat manusia Jawa Kuna menginginkan kehidupan harmonis dengan keutamaan pada pengenalan diri sendiri, menempatkan diri, dan tahu diri (atau dikenal dengan istilah Papan Empan, Andepan. Papan (tempat dan situasi waktu), Empan (isi makna), dan Andepan (pasangan wicara) agar diri kita menjadi Berbudi Luhur;
Lalu bagaimana implikasi mental pada kata metafora Jawa Manungsa Mung Ngunduh Wohing Pakarti dapat dijelaskan. Untuk memahaminya maka diskursus ini meminjam rerangka pemikiran Socrates Tentang "Pengetahuan Diri atau Pengetahuan diri sendiri" atau dikenal istilah "Gnothi Seauton" atau "know thyself" berarti mengenal dirimu sendiri,;
Socrates seharusnya berkata, "Kehidupan yang tidak diperiksa tidak layak untuk dijalani." Menurut saya ini adalah klaim yang kuat, terlalu kuat. Misalkan seseorang tanpa pamrih mendedikasikan dirinya untuk membantu dan memperkaya kehidupan pikiran, keluarga, dan komunitas yang lebih luas. Mereka hampir tidak dapat dikatakan telah menjalani kehidupan yang sia-sia hanya karena mereka tidak pernah mengambil langkah mundur dan mengajukan pertanyaan filosofis pada diri mereka sendiri.
Meskipun demikian, sedikit paparan terhadap filsafat tentu dapat bermanfaat. Jenis keterampilan yang didorong oleh filsafat, seperti kemampuan untuk mendeteksi kekeliruan logika, atau menyampaikan suatu maksud secara ringkas dan akurat, adalah keterampilan yang "dapat dialihkan" yang dihargai oleh pemberi kerja. Sedikit pelatihan filsafat juga dapat membantu kita membangun pertahanan kritis yang kokoh dan mengimunisasi diri kita terhadap tipu muslihat calon penipu dan penjual minyak ular. Namun hanya ada satu alasan mengapa sedikit refleksi filosofis mungkin bermanfaat.
Pengetahuan diri atau self-knowledge adalah pengetahuan yang kita peroleh tentang diri kita sendiri. Di Yunani kuno Socrates menyatakan kehidupan yang tidak teruji tidak layak untuk dijalani, karena dia bijak atau mengetahui diri sendiri adalah sama. Kehidupan yang beretika, kehidupan yang baik, kehidupan yang bahagia, kehidupan yang layak dijalani, bergantung pada pengetahuan yang kita miliki tentang diri kita sendiri.
Apa itu kesadaran diri; Apa yang kita sebut kesadaran adalah salah satu hal yang paling sulit untuk dijelaskan dan, mungkin, merupakan istilah yang paling direvisi. Karena berubah sesuai dengan hasil penelitian ilmiah dan filosofis.
Perbedaan antara kesadaran dan hati nurani. Kesadaran adalah "kemampuan manusia untuk mengenali realitas di sekitarnya dan berhubungan dengannya". Kita dapat mengatakan kata tersebut mengacu pada pengenalan realitas, dalam pengertian metafisik umum. Sedangkan kata hati nurani diibaratkan "pengetahuan baik dan buruk yang memungkinkan seseorang menilai secara moral realitas dan tindakannya, terutama tindakannya sendiri". Dalam arti moral dan etika, sebagai kemampuan untuk membedakan antara yang baik dan yang jahat. Kedua kata tersebut valid untuk merujuk pada kenyataan, namun hati nurani dan hati nurani tidak dapat dipertukarkan dalam semua konteks, dalam pengertian moral hanya kata hati nurani yang digunakan.