Anak Betlehem
Anak Betlehem adalah panggilan baru untuk melakukan segala yang mungkin untuk mengakhiri pencobaan yang dialami anak-anak dimuka bumi ini, untuk melakukan segala yang mungkin agar terang Betlehem menyentuh hati dan martabat manusia. Hanya melalui pertobatan hati, hanya melalui perubahan pada bagian terdalam manusia maka penyebab semua kejahatan ini dapat diatasi, maka kuasa si jahat dapat dikalahkan. Hanya jika manusia berubah maka dunia akan berubah dan, untuk berubah, manusia memerlukan terang yang berasal dari Tuhan, terang yang tanpa disangka-sangka telah memasuki malam kudus pada kelahiran sang penebus, dan juru selamat manusia.
Santo Lukas menceritakan kepada kita para gembala itu sendiri diselubungi dalam kemuliaan Allah, dalam awan, dan cahaya, mendapati diri mereka berada di tengah-tengah kemegahan kemuliaan ini. Diselubungi awan suci, mereka mendengarkan nyanyian pujian para malaikat: Maha Suci Allah di tempat maha tinggi, dan sejahtera di bumi bagi orang-orang yang dikasihinya . Dan siapakah orang-orang yang dicintainya jika bukan anak-anak kecil, orang-orang yang berjaga, orang-orang yang menunggu, yang berharap pada kebaikan Allah dan mencari-Nya dengan memandang ke arah-Nya dari jauh, tersembunyi, dan soliter;
Ketika berbicara tentang anak Betlehem, dan memikirkan daerah yang menyandang nama Betlehem, kita memikirkan negara tempat Yesus tinggal dan sangat Dia kasihi. Dan berdoa agar perdamaian datang di sana. Biarkan kebencian dan kekerasan berhenti diseluruh dunia. Semoga saling pengertian terbangun, semoga ada keterbukaan hati yang membuka batasan. Semoga turunlah kedamaian yang dinyanyikan para malaikat pada malam kudus sunyi senyap.
Dalam Injil Mazmur 95 [96], Israel, dan Gereja, memuji kebesaran Tuhan yang diwujudkan dalam ciptaan. Semua makhluk dipanggil untuk menjadikan nyanyian pujian ini sebagai milik mereka, di mana ada ajakan ini: Biarlah pohon-pohon di hutan menari kegirangan di hadapan wajah Tuhan, karena Ia datang (ayat 12). Gereja Katolik membaca mazmur ini sebagai sebuah nubuatan dan, pada saat yang sama, sebagai sebuah kewajiban.
Kedatangan Tuhan ke Betlehem berlangsung tanpa suara. Hanya para gembala yang menyaksikan saja yang sejenak diselimuti kemegahan pancaran kedatangannya dan mampu mendengarkan sebagian nyanyian baru yang lahir dari keheranan dan kegembiraan para malaikat atas kedatangan Tuhan. Kedatangan kemuliaan Allah secara diam-diam ini terus berlanjut selama berabad-abad. Di mana ada iman, di mana firman-Nya diberitakan dan didengarkan, Allah mempertemukan manusia dan memberikan diri-Nya kepada mereka dalam Tubuh-Nya, mengubah mereka ke dalam Tubuh-Nya. Dia datang . Dan dengan demikian, hati manusia terbangun, memperoleh cinta.
Nyanyian baru para malaikat menjadi nyanyian manusia yang, selama berabad-abad dan dengan cara yang selalu baru, menyanyikan kedatangan Tuhan sebagai seorang anak dan, dari lubuk hati mereka, menjadi gembira. Dan pohon-pohon di hutan datang kepada-Nya dan bersukacita. Pohon di Lapangan Santo Petrus berbicara tentang Dia, dan pohon itu ingin menyatakan kemegahannya dan berkata: Ya, Dia telah datang dan pohon-pohon di hutan memuji Dia. Pepohonan di kota dan rumah seharusnya lebih dari sekadar tanda perayaan: pepohonan menunjuk pada Dia yang menjadi alasan kegembiraan kita; Allah yang telah menjadi anak bagi umat manusia pada terang dan damai.
Nyanyian pujian membangkitkan, dalam arti terdalam, Dia yang merupakan pohon kehidupan yang ditemukan kembali. Dalam iman kepada-Nya kita menerima kehidupan. Dalam Sakramen Ekaristi, Dia memberikan diri-Nya kepada kita ; Dia memberikan kehidupan yang meluas hingga kekekalan. Pada saat ini hari ini memberikan nyanyian pujian terhadap ciptaan dan pujian sekaligus sebuah doa: Ya Tuhan, marilah kami melihat sedikit kemegahan kemuliaan-Mu. Dan berikan kedamaian di bumi. Jadikan manusia baik pria dan wanita membawa kedamaian, kedamaian bersama denganMu. selamat Hari Natal 25 Desember 2023. Apollo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H