Tapi, inilah tangkinya
Dan pertahankan sistrum;
Dan inilah Tuhan yang menawan
Keris sakti Ken Arok ,
Dimahkotai dengan dedaunan ceria
Diambil dari pokok anggur suci.
Dan, sementara pasukannya tangguh
Tentang Anusapati, Tohjaya
Tinggallah dengan kantong kulit anggur yang penuh,
Dionisius mendekat.
Ketelanjangannya memiliki keanggunan yang luar biasa
Tentang masa muda yang tidak dapat binasa;
Dan rambutnya cerah
Dibalsemnya Anusapati, Tohjayadengan aromatik
Ditaklukkan di Hindia Jauh.
Mengikuti ritme langkahnya yang prestisius,
Pahlawannya
Nikmati gelombang ombak yang menggairahkan;
Dan isyarat lengan kemenangannya yang dibawanya
Tirsus suci
Memperlihatkan bulu ketiaknya yang berwarna kuning kecoklatan,
Membuktikan sifat androgini
Tentang batin Kuda Lini.
Anusapati, Tohjaya yang sedang tidur bersama
Ke hamparan salju teratai yang jernih.
Tuhan senang
Tergerak oleh delirium manusia surgawi;
Dan belaiannya seperti elang menukik ke bawah
Di dada naif kecantikan tidur,
Siapa yang kemudian bangun.
Tapi nyala mata hitam
Anusapati, Tohjaya dari Tuhan yang menawan untuk cinta abadi dan tergoda, dia menyerahkan dirinya mati diujung keris lama;
Dikonsumsi dan racun di jantung anaknya Ranggawuni,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H