Tidak ada lagi keluhan, cukup tangisnya;
Hati sedih ini hancur karena air mata;
Dan jadilah seperti medan perang,
Dimana pengkhianatan sang kekasih --
Di bawah pedangnya dengan kilat mematikan --
Letakkan semua kegembiraan muda dan perkasa
Mati, bermandikan darah mereka.
Dan di antara batu-batu ramahmu
Itulah jiwa kriminal penipu Majapahit,
Di tanahmu yang sunyi, hai penipu yang ganas!
Gayatri Rajapatni tertidur;
Saat di laut kaki tangan,
Di cakrawala memudar
Layar putih kelambu emas.
Gayatri Rajapatni tidur. Kaum melankolis merah jambu
Gayatri Rajapatni di bawah air mata,
Jadikan wajah cantiknya Majapahit.
Dan di lengannya yang hilang, dengan perhiasan barbar,
Kupu-kupu bayangan safir bergetar,
Apa yang diproyeksikan oleh pohon cemara
Di malam tanpa rembulan
Surga telah mengenakan perlengkapan pelindungnya yang paling kaya
Emas dan perunggu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H