Tahukah kamu manisnya taman malam yang indah
Di mana, di bawah ciuman putih bulan, bunga-bunga
Dingin dan pendiam yang menggairahkan
Menuangkan wewangiannya yang kental ke dalam cahaya tangisan?
Tahukah kamu betapa indahnya taman malam hari?
Bagaikan bunga yang bernyanyi, di baskom berisi air hidup
Di batangnya pancaran air membumbung tinggi dan bergemerincing,
Dan, angin sepoi-sepoi bakung gaib, mahkotanya yang sedih
Naik dalam hasrat sekarat menuju bintang muda cantik,
Bagaikan bunga yang bernyanyi di baskom air hidup.
Datang ! Angin sepoi-sepoi yang bertiup memiliki rasa yang aneh.
Datang ! Aku tahu rahasia cinta tunggal
yang pesona terlarangnya akan membuat para malaikat takjub;
Ini adalah buah yang terlupakan di zaman kuno.
Datang ! angin sepoi-sepoi yang melelahkan memiliki rasa yang aneh
Keperawanan yang menyakitkan dan ilahi
Menguap ke udara seperti dupa yang sangat manis.
Wahai kebahagiaan tak tercipta yang diramalkan oleh hati yang menderita! Lihatlah, lihatlah, keperawanan yang menyakitkan dan ilahi
berakhir dengan putus asa di dalam diri kita .
angin sepoi-sepoi, surga beku, di mana salju dan es membeku di sisi tak berdarah, Kenikmatan dingin dan keheningan memabukkan bagaikan letupan kejam pada hati di surga atau neraka yang membeku, selamat malam cinta...
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI