Lihat ke Halaman Asli

APOLLO_ apollo

TERVERIFIKASI

Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Cawan Bening

Diperbarui: 25 Mei 2023   16:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cawan Bening/dokpri

Hidup, hidupku,
biarkan dirimu jatuh, biarkan dirimu terluka, hidupku,
biarkan dirimu terikat oleh api, oleh kesunyian yang naif,
oleh batu hijau di rumah malam,
biarkan dirimu jatuh dan terluka, hidupku.

Kata tak terbatas itu tak terbatas,
kata misteri itu misterius.
Keduanya tak terbatas, misterius.
Suku kata demi suku kata mu mencoba memanggil neraka
tanpa cahaya yang mengumumkan dominasinya,
bayangan yang menunjukkan seberapa jauh dari mereka
opacity di mana kamu bergerak.
dan pergi ke suatu titik dalam cahaya dan sarang,
saat kamu nafas melepaskannya di udara,
menunggu sayap yang tidak dapat dijelaskan
membawa-mu terbang melayang.

Sepanjang malam
dengan kapak
rasa sakit mimpimu,
tetapi mimpi itu
berlalu membasuh seperti
batu berdarah air yang gelap.
Hari ini aku hidup kembali.
Sekali lagi
aku mengangkatmu,
hidup, di pundakku.

Oh hidup, cawan bening,
tiba-tiba
kamu dipenuhi
dengan air kotor,
dengan anggur mati,
dengan penderitaan, dengan kerugian,
dengan jaring laba-laba yang luar biasa,
dan banyak yang percaya
bahwa kamu akan mempertahankan warna neraka itu
selamanya.

Ingat jiwa yang tertidur,
hidupkan kembali otak dan bangun
sambil merenungkan
bagaimana kehidupan berlalu,
bagaimana kematian datang
begitu diam-diam;
seberapa cepat kesenangan itu hilang;
bagaimana setelah disepakati
itu memberi rasa sakit;
bagaimana menurut mimpi
masa lalu
lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline