Mawar Putih
Bumi memberinya sore yang mengerikan
di bulan ini, di bawah terik matahari.
Selangkah dari kuburan terbuka,
ada mawar dengan kelopak busuk,
di antara geranium dengan aroma yang keras
dan bunga merah. Langit
biru murni. Udaranya
kuat, dasyat, dan kering.
Aku menumbuhkan mawar putih
di bulan ini seperti di bulan Januari,
untuk teman tulus
yang memberi Aku tangannya yang jujur.
Dan untuk wanita keji yang merobek
hatiku, dan kini aku hidup tanpa tanaman
berduri, aku udah menanam, dan
menyiran mawar putih.
Untuk kristal mencintaimu,
tajam dan jernih bagimu.
Untuk melihat dunia,
melalui batin paling murni,
jelaga sampai keindahan,
seperti yang diciptakan oleh hari itu.
Kehadiranmu di sini, ya,
di depanku, selalu,
tapi selalu tak terlihat, sekali lagi tak terlihat
dan nyata.
Kristal dan Cermin itu, tidak pernah!
**
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI